Lagu Internasionale Menutup Hari Buruh di Jakarta

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Minggu, 01 Mei 2016 17:41 WIB
Lagu yang diciptakan Eugene Pottier pada 1871 ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Ki Hajar Dewantara.
Hari Buruh Sedunia di Jakarta ditutup dengan menyanyikan lagu Internasionale dan Indonesia Raya sambil menyalakan kembang api. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lagu berjudul “Internasionale” menutup aksi peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day 2016. Ribuan buruh yang tergabung dalam barisan massa Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) menyanyikan lagu yang dipopulerkan penganut sosialisme pada akhir abad 19 tersebut.

"Bangunlah kaum yang tertindas, bangunlah kaum yang lapar...," pekik massa menyanyikan lagu tersebut sambil mengangkat tangan kiri mereka, di depan kantor Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta Pusat, Minggu (1/5).

Lagu yang diciptakan Eugene Pottier pada 1871 ini telah diterjemahkan dalam banyak bahasa di dunia. Terjemahan pertama ke dalam Bahasa Indonesia dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menyanyikan lagu tersebut, beberapa orang juga menembakkan kembang api ke langit. Ada pula yang membakar flare sehingga asap merah menyelimuti area di sekitar massa aksi. Kemeriahan Hari Buruh pun berakhir.

Begitu Internasionale selesai dinyanyikan, massa kemudian mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Para buruh makin bersemangat menyanyikannya.

Usai menyanyikan kedua lagu itu, beberapa orang menghancurkan boneka raksasa menyerupai setan pembawa kapak yang dikurung di dalam penjara buatan. Penghancuran atribut teaterikal itu sebagai simbol perlawanan rakyat.

"Ogoh-ogoh itu sebagai wujud koruptor dan musuh rakyat yang harus dikurung di penjara. Mereka harus dihancurkan," kata dinamisator lapangan KASBI, Sarman saat ditemui usai aksi.

Sebelumnya, sejumlah buruh menggelar aksi teaterikal, di mana ada tiga orang buruh yang dikurung dalam replika penjara lantaran memperjuangkan haknya. Kemudian sejumlah buruh mematahkan jeruji dan membebaskan buruh yang ditahan. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER