Jakarta, CNN Indonesia -- Lima hari jelang hari raya
Idul Fitri 2019, arus lalu lintas di Jalan Raya Kalimalang terpantau lancar. Belum terlihat banyaknya
pemudik yang menggunakan sepeda motor melalui jalan ini.
Diketahui, Jalan Raya Kalimalang merupakan salah satu jalur favorit pilihan pemudik untuk menuju ke jalur Pantai Utara Jawa (Pantura).
Pantauan
CNNIndonesia.com di lokasi Operasi Ketupat Jaya Polres Metro Jakarta Timur pukul 20.15 WIB, lalu lintas terpantau ramai lancar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengendara motor yang melalui jalan ini tidak tampak membawa ransel ataupun kardus yang identik dengan bekal pemudik.
"Dari siang sampai dengan pukul 21 WIB malam ini untuk lalu lintas relatif normal, belum ada lonjakan pemudik pemotor. Bahkan, tadi siang untuk situasi lalu lintas masih landai," ujar Satlantas Jakarta Timur Agus Suparyanto, Jum'at (31/5).
Agus menambahkan, jumlah pemudik sepeda motor yang telah melewati Jalan Raya Kalimalang sampai Jum'at (31/5) malam masih berkisar 25 sampai dengan 30 persen. Kata dia, puncak pemudik sepeda motor akan terjadi pada malam hari ini.
"Mungkin malam ini sekitar pukul 21 WIB baru ada lonjakan pemudik sepeda motor setelah mereka melakukan salat tarawih, melakukan perjalanan malam," ujarnya.
Mengantisipasi hal tersebut, Agus menyatakan pihaknya akan memberlakukan sistem buka-tutup sesuai kondisi lalu lintas. Di jalur ini, tambah dia, juga telah disiapkan sejumlah personel untuk mengatur lalu lintas jika terjadi kemacetan.
Selain itu, kondisi Jalan Raya Kalimalang yang sudah lebar diharapkan dapat menghindari adanya penumpukan kendaraan.
"Karena sekarang Jalan Kalimalang sudah relatif lebar, maka kita berharap tidak terjadi kemacetan. Namun, jika terjadi (kemacetan), kami akan berlakukan sistem buka-tutup tiap penggal, artinya mengatur sesuai kebutuhan situasi," tuturnya.
Agus mengamini jika sepeda motor lebih riskan terlibat kecelakaan. Oleh karena itu, dia mengimbau kepada pemudik pemotor agar sesering mungkin mengambil waktu istirahat. Jangan sampai antusiasme mudik, kata dia, menjadikan mereka terburu-buru untuk sampai.
"Kami menyarankan setiap 2,5 atau 3 jam sekali berhenti beristirahat walaupun hanya 5 atau 10 menit, itu untuk menjaga stamina daripada mengantuk, hilang konsentrasi dan terjadi kecelakaan," kata dia.
"Hindari kebut-kebutan, terpancing emosi di jalan, kemudian utamakan keselamatan. Dan ingat, jangan berpikiran untuk cepat sampai tujuan, namun kenyamanan berkendara lebih diutamakan," lanjut Agus.
(ryn/rea)