Rio de Janeiro, CNN Indonesia -- Para pekerja di Brasil telah membersihkan lima ton ikan mati dari tepian laguna Rio De Janeiro yang akan menjadi tempat penyelenggaraan ajang mendayung di Olimpiade 2016. Dengan demikian, total ikan mati yang telah diangkat sejak akhir pekan lalu mencapai 37 ton.
Setiap harinya, lebih dari 60 orang dari Departemen Kebersihan kota Rio bekerja untuk membersihkan ribuan ikan mati. Mereka pun akan terus mengerjakan hal tersebut hingga akhirnya masalah terselesaikan, kata juru bicara departemen.
Para ahli berkata bahwa masalah ini disebabkan karena meningkatnya populasi ganggang. Hal ini bisa terjadi ketika air memiliki kandungan nutrisi dan CO2 yang terlalu banyak, sehingga membuat ikan berhenti bernafas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengeluarkan usaha yang sangat hebat untuk menghentikan limbah ini dan kami telah memindahkan semua limbah yang mungkin dibersihkan," kata Paulo Rosman, seorang oceoanographer yang telah bekerja di laguna tersebut selama beberapa tahun.
"Namun membersihkan limbah tidak berarti Anda bisa mengurangi jumlah ganggang. Hal ini terjadi karena meningkatnya kandungan nutrisi dalam air."
Rosman berkata bahwa pemerintah kota dan provinsi selalu mengabaikan pengajuan untuk meningkatkan kualitas air dengan membersihkan saluran air yang menuju laut.
Situasi tidak menguntungkan yang terjadi di badan sungai Lagoa Rodrigo de Freitas ini bukan masalah baru. Pada beberapa dekade terakhir juga pernah terjadi berton-ton ikan mati setiap beberapa tahun sekali.
Bagi panitia penyelenggara Olimpiade, kualitas air telah menjadi perhatian utama. Teluk Guanabara yang akan digunakan lomba berlayar pada Olimpiade 2016 nanti juga sedang dikritik karena kualitas airnya.
Pemerintah Rio de Janeiro pernah berjanji untuk mengurangi jumlah limbah kasar yang mengalir ke arah teluk hingga 80 persennya. Namun saat ini janji tersebut akan sulit dipenuhi.