'Pakai Domain .id, Server Harus di Indonesia'

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 07 Apr 2015 12:58 WIB
Selain mudah dilacak, penggunaan domain .id oleh situs akan menghemat dari sisi bandwith internasional.
Warga membuka situs media berita Islam lewat tablet di Jakarta, Selasa, 31 Maret 2015 (Antara Foto/Basri Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Secara luas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa himbauan penggunaan domain .id untuk setiap situs yang ada di Indonesia tak melulu soal melacak situs yang mengandung muatan negatif.

Menurut Chief RA--panggilan akrabnya--ada beberapa keuntungan bila situs di Indonesia menggunakan domain yang dikelola oleh Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI), salah satunya terkait masalah server.

"Kalau pakai domain .id, server-nya harus pakai di Indonesia, dong. Kalau sudah pakai domain .id, tapi hostingnya tetap di luar negeri, buat apa," ujar mantan Komisaris Indosat tersebut, saat ditemui CNN Indonesia, Selasa (7/4/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Domain .id Bukan Jaminan Situs Media Islam Tak Ditutup

Dengan server yang berada di Indonesia, berarti keuntungan akan didapatkan oleh pengakses situs tersebut. Rudiantara mengatakan salah satunya adalah dari sisi kecepatan akan lebih cepat, karena tanpa harus 'pergi' ke jalur internasional.

Karena lokasi server berada di tanah air, keuntungan kedua tentu saja adalah menghemat dari sisi bandwidth. "Keuntungan lainnya kita bisa saving bandwidth internasional." ujarnya.

Selain hemat dari sisi bandwidth, terkait pemblokiran isu Islam yang dianggap radikal oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Rudiantara ingin situs domain .id nantinya akan mudah dilacak keberadaannya oleh pemerintah.

Baca juga: Kemenkopolhukam Sebut Domain .id Lebih Dipercaya

"Domain .com itu susah untuk dilacak karena kita tidak tahu itu asalnya dari mana. Kalau memang kesulitan membuat pakai .id, Kemenkominfo bersedia membantu kok," sebut Rudiantara, Senin (6/4) kemarin. (tyo/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER