Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah mengadakan pertemuan dengan perwakilan situs media Islam yang diduga berkonten paham radikalisme hari ini, Selasa (7/4) di gedung Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat.
Menurut Ismail Cawindu, pihak Kominfo telah mengundang semua situs yang memiliki alamat kontak. Sejauh ini baru ada sembilan situs yang meminta normalisasi.
Sembilan situs tersebut antara lain a
qlislamiccenter.com, almustaqbal.com, arrahmah.com, panjimas.com, hidayatullah.com, muslimdaily.net, salam-online.com, gemaislam.com, dan
dakwatuna.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu 10 situs lainnya masih terus berusaha dihubungi namun dianggap sulit karena kebanyakan mereka memiliki domain dot com.
Kabarnya, pertemuan ini akan menjadi wadah bagi situs-situs tersebut untuk menjelaskan lebih rinci soal konten di dalam situs mereka masing-masing serta poin yang mendukung dari upaya normalisasi yang mereka ajukan. Hingga berita ini diturunkan pertemuan tersebut masih terus berlangsung.
Sebelumnya, Badan Nasional Penganggulangan Terorisme (BNPT) merekomendasikan pemblokiran situs islam berdasarkan surat Nomror 149/K.BNPT/3/2015 tentang Situs/Website Radikal ke dalam sistem filtering Kemenkominfo.
Berdasarkan laporan tersebut dan sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 19 Tahun 2014 soal penanganan situs internet bermuatan negatif, maka Kominfo pun memblokir situs yang diajukan. Merujuk Pasal 1 Permen tersebut, pemblokiran situs adalah upaya yang dilakukan agar situs internet bermuatan negatif tidak dapat diakses.
(eno)