Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi umat Hindu, bulan Maret merupakan bulan yang ditunggu-tunggu, karena bertepatan dengan jatuhnya pergantian tahun Saka. Bagi masyarakat Hindu Bali dan Jawa pergantian tahun Saka disebut juga dengan hari raya Nyepi.
Meski disebut hari ‘raya’, Nyepi tidak sepenuhnya dilakukan dengan banyak perayaan seperti kebanyakan hari perayaan umat beragama lainya. Nyepi merupakan momen spesial umat Hindu Jawa Bali untuk bermeditasi dan melakukan 4
brata penyepian.
Kata ‘Nyepi’ diambil dari kata dasar ‘sepi’ yang menganjurkan umat Hindu memenuhi aturan 4
brata yaitu
amati geni atau tidak berapi,
amati karya yaitu tidak bekerja,
amati lelungan atau tidak berpergian, dan
amati lelaungan, tidak mendengarkan hiburan. Keempat pantangan tersebut juga dikenal dengan catur
brata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika hari Nyepi berlangsung, suasana kota akan benar-benar sunyi sepi karena umat Hindu yang merayakannya sedang merenungi atau berintropeksi dalam menyambut pergantian tahun baru Saka. Peringatan tahun baru Saka juga dilambangkan dengan hari kebangkitan, hari pembaharuan, kebersamaan, dan toleransi.
Kegiatan Nyepi ini akan dilakukan selama 24 jam dan berakhir dengan saling bermaaf-maafan dengan orang sekitar seperti kerabat dan tetangga, ritual ini disebut dengan
Ngembak Geni. Nyepi merupakan dialog spiritual antara
din sejati (umat) dengan Sang Hyang Widhi Wasa (pencipta) agar menjadi pribadi yang lebih harmonis dan damai.
Sebagai umat yang beragama, kita patut menghormati dan ikut bertoleransi meski tidak ikut merayakan.
Ternyata di balik adanya perayaan hari Nyepi kita ikut menikmati hikmah dari Nyepi itu sendiri. Tahukah kalian dengan Nyepi, emisi gas Karbondioksida tereduksi sebanyak 20.000 dalam sehari dan karena Nyepi, Bali dapat menghemat listrik sebanyak 60 persen atau sekitar 290 megawatt.
Jika dirupiahkan, Bali telah menghemat Rp4 miliar dalam sehari. Atas dampak yang luar biasa tersebut dunia ikut memperingati Nyepi dengan versinya sendiri yang diberi nama ‘Silent Day’ setiap tanggal 21 Maret.
(ded/ded)