Jakarta, CNN Indonesia -- Memang benar, gajah adalah satu-satunya mamalia yang tidak dapat melompat. Soalnya berat atau bobot tubuhnya luar biasa besarnya.
Rata-rata gajah memiliki berat 8.000 pon, atau sekitar 3.628 kilogram, yang artinya dua kali lipat berat mobil pick-up. Gajah dapat bergerak sekitar 10 sampai 15 mil perjam.
Berat 8.000 pon itu hanya berat rata-rata gajah muda lho ya. Gajah dewasa bahkan dapat memiliki berat badan sampai 12.000 pon hingga 16.000 pon (5.443-7.257 kilogram).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, apa yang menyebabkan gajah kesulitan melompat? Selain memiliki tubuh yang tambun, gajah memiliki pergelangan kaki yang tidak dapat ditekuk untuk menyiapkan lompatan. Telapak kakinya pun tidaklah lentur untuk menopang tubuhnya jika ia melompat.
Jika kita melihat kerangka gajah, tulang kaki mereka merujuk lurus ke arah tulang rusuk. Desain ini merupakan bentuk kerangka yang menopang berat tubuhnya. Nah, desain tulang kaki yang dekat dengan rusuk sangat tidak mendukung gajah melakukan lompatan, karena membahayakan organ dalam tubuhnya.
Ukuran badannya yang besar merupakan bentuk pertahanan diri gajah dari serangan lawan. Sehingga ia tidak perlu berlari kencang atau melompat untuk menakuti musuh.
Predator utama gajah bukanlah singa atau harimau melainkan hanya manusia. Ketika merasa terancam, gajah akan mengeluarkan suara nyaring untuk memanggil kawanan gajah membentuk lingkaran cincin yang melindungi gajah-gajah muda.
Kendati tidak dapat melompat, gajah merupakan hewan yang cerdas. Ia memiliki otak seberat 5 kilogram, yang dapat menyimpan berbagai memori. Gajah juga dapat mengerti kesedihan, humor, kerja sama, dan mampu belajar. Itulah sebabnya gajah dapat mengingat setiap instruksi manusia dengan baik.
(ded/ded)