Jakarta, CNN Indonesia -- Meski tubuhnya besar, gajah ternyata jarang terserang kanker. Padahal fisik gajah sangat memungkinkan untuk kanker bersarang pada tubuhnya. Gajah merupakan hewan yang memiliki umur panjang, hingga 70 tahun
Pertumbuhan gajah sangatlah cepat, sehingga melibatkan pembelahan sel berkali-kali, yang dapat berpotensi memicu munculnya kanker. Pada kenyataanya gajah hanya memiliki peluang kanker kurang dari 5 persen saja.
Dari penelitian diketahui gajah memiliki salinan gen pelawan kanker sebanyak 20 kali lebih banyak dari manusia. Gen pelawan kanker tersebut bernama
tumor blocking TP53.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manusia memang memiliki gen ini, tapi hanya dua saja, yang didapatkan dari ibu dan ayah kita.
Sebaliknya, gajah memiliki 40 eksemplar gen tersebut. Begitu hasil penelitian yang diterbitkan di Cancer Institute Huntsman di University of Utah.
TP53 sangat berperan penting dalam mencegah kanker. Gen ini merupakan penjaga genom. Setiap makhluk hidup memiliki sel yang membelah seiring pertambahan usia, belahan inilah yang menjadi cikal bakal munculnya kanker dalam tubuh.
Gajah bukanlah satu-satunya hewan yang memiliki keistimewaan ini. Paus juga. Mamalia ini memiliki gen TP53 dan usianya lebih panjang daripada gajah. Itulah sebabnya mengapa paus sering diburu untuk dijadikan obat pencegah kanker oleh manusia.
Kanker pada manusia hingga kini memicu angka kematian sebanyak 11-25 persen. Penyebabnya beragam, mulai dari gaya hidup tidak sehat, kebiasaan merokok dan pola makan yang tidak teratur.
Meski angka pengindap kanker terus meningkat tiap tahunnya, jangan jadikan hewan sebagai korban untuk obat penawar penyakit mematikan ini ya. Pola hidup sehatlah yang dapat membantu kita untuk terhindar dari risiko kanker.
(ded/ded)