Jakarta, CNN Indonesia -- Ular piton Burma terbukti termasuk binatang yang mampu beradaptasi dan bereproduksi di tempat yang baru. Seperti di South Florida, Amerika Serikat. Tapi karena kemampuannya itu, ular piton Burma sudah berubah jadi hama karena populasinya banyak sekali.
South Florida sampai menyelenggarakan kompetisi menangkap sebanyak mungkin ular piton dari taman nasional Everglades. Tapi kegiatan yang berlangsung sebulanan itu masih kurang ampuh.
Selama tiga bulan terakhir, peneliti yang melacak piton Burma berhasil menangkap lebih dari satu ton ular itu. Di antara 43 ekor yang ditangkap itu, ular yang terbesar berukuran panjang sekitar 4,8 meter dan beratnya sekitar 63 kilogram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut ilmuwan, ular piton Burma di South Florida termasuk hebat karena menemukan cara bertahan hidup di habibat baru dan bahkan bereproduksi.
Untuk mengatasi hal tersebut, ilmuwan dan otoritas setempat memasang pelacak radio pada ular yang dijadikan ‘mata-mata’. Ular ini dikembalikan ke habitatnya dan nantinya sinyal radio di alat pelacak akan membantu ilmuwan menemukan kawanannya.
Sebanyak 15 ekor piton Burma sudah dipasangi alat itu. Penangkapan 43 ekor piton yang telah disebut sebelumnya, adalah berkat ‘jasa’ ular yang diberi nama Kapten Kirkland.
Tak hanya ‘membocorkan’ sarang ular-ular lain, pemasangan
radio tag di tubuh ular pengintip juga berguna untuk memetakan pola pergerakan binatang melata tersebut.
Kehadiran ular piton Burma yang begitu banyak di South Florida memang mengkhawatirkan. Terutama bagi keseimbangan ekologi di daerah itu.
Tapi dari mana mulanya ular itu menjajah South Florida? Diduga itu terjadi sejak 1992 ketika peternakan ular di daerah itu porak poranda oleh Hurikan Andrew. Hewan melata ini mengancam populasi rakun, kelinci, dan tupai di sana.
(ded/ded)