Kereta Api, Warisan Pemerintah Kolonial Belanda

Bahariyani Mareza | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mei 2016 15:00 WIB
Kehadiran Belanda di Indonesia pada abad ke 17 membuat perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia kala itu. Termasuk dengan hadirnya kereta api.
Stasiun Samarang NIS pada masa kejayaannya. Ini adalah salah satu stasiun kereta api tertua di Indonesia. (Dok. Museum Kereta Api/Repro: Deddy S)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi yang ingin keluar kota tapi takut macet, biasanya mode transportasi kereta api selalu menjadi pilihan. Tapi, tahukah kamu kalau kereta api yang kita nikmati saat ini, merupakan salah satu peninggalan pemerintahan Belanda.

Bahkan banyak rel yang ada saat ini merupakan rel asli sejak zaman Belanda. Kehadiran Belanda di Indonesia pada abad ke 17 membuat perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia kala itu.

Banyak kebijakan-kebijakan politik yang dikeluarkan pemerintahan Belanda. Salah satunya kerja paksa dan perdagangan rempah-rempah. Untuk melancarkan kegiatannya kala itu, pemerintah kolonial Belanda ingin membuat suatu mode transportasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transportasi tersebut harus dapat menghubungkan beberapa daerah di Indonesia yang masih banyak hutan dan berbukit.

Transportasi tersebut haruslah besar dan kuat, karena akan mengangkut hasil bumi dan pertanian. Akhirnya dibangunlah kereta api yang menghubungkan beberapa daerah yang dianggap penting kala itu.

Tidak hanya di pulau Jawa, rel kereta api juga di bangun di pulau Sumatra, yaitu daerah Sawahlunto, Sumatra Barat. Itu semua dibangun untuk memudahkan pemerintah Belanda melancarkan bisnisnya di Indonesia.

Saat ini banyak jalur jalur rel yang sudah tidak terpakai bahkan hilang. Seperti rel kereta di daerah Bayah, Banten. Adapula terowongan kereta api Banjar, Pangandaran. Terowongan tersebut bernama terowongan Ratu Wihelmina.

Saat terowongan itu di bangun, Ratu Wihelmina memang sedang berkuasa di Belanda. Terowongan tersebut juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi pemerintah Belanda kala itu.

Sayangnya banyak terowongan dan rel kereta yang telah hilang. Menurut data, panjang rel yang dibangun saat dahulu mencapai 6.800 kilometer. Sekarang jejaknya hanya diketahui sekitar 4.000 kilometer saja. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER