Bosan Bersekolah

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2016 18:14 WIB
Pernahkah kalian merasa jenuh dan penat akan sekolah? Dan sudah berapa kali kalian mendapat seruan bahwa sekolah itu penting dari banyak orang?
Ilustrasi (CNN Indonesia/Safir Makki)
Salatiga, CNN Indonesia -- Pernahkah kalian merasa jenuh dan penat akan sekolah? Dan sudah berapa kali kalian mendapat seruan tentang 'sekolah itu penting' dari banyak orang? Bagaimana dengan subjek pelajaran yang sebenarnya tidak kalian suka namun kalian wajib mempelajarinya?

Jenuh dan penat akan sekolah sudah menjadi hal yang sering ditemui pada banyak pelajar. Bukan saat ini, namun dari dulu hingga sekarang. Seakan-akan masalah tersebut telah menjelma menjadi 'hal' yang mana tidak memerlukan solusi karena banyak orang telah menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar. Beranggapan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang perlu dihiraukan karena akan selesai dengan sendirinya saat jam pelajaran telah usai.

Jenuh dan penat akan sekolah bukan masalah yang sepele. Hal tersebut punya akibat yang cukup berpengaruh pada pelajar yang mengalaminya. Guru dan pelajaran yang mereka ampu biasanya menjadi hal yang sering disalahkan akan kondisi ini. Pernyataan tersebut tidaklah sepenuhnya benar, Karena ada banyak faktor yang dapat menimbulkan pelajar merasa jenuh dan penat akan bersekolah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor-faktor yang membuat pelajar merasa penat dan jenuh dalam bersekolah biasanya adalah malas, punya masalah dengan beberapa hal lain seperti teman atau keluarga, subjek pelajaran yang semakin sulit dipelajari, dan berbagai faktor lainnya yang menghambat proses pembelajaran dalam bersekolah.

Solusi yang tepat akan permasalahan tersebut adalah buat suasana belajar menjadi kondusif. Tampak sulit memang, namun solusi tersebut dapat menjadi penyelesai yang tak terduga. Karena saat kondisi belajar kondusif, kalian akan dapat lebih fokus dalam menerima pelajaran. Dan kalian pun akan terhindar dari jenuh maupun penat akan bersekolah.

Lantas, bagaimama dengan seruan 'sekolah itu penting'? Seberapa pentingkah sekolah itu? Sebetulnya setiap agama yang kita anut telah memiliki penjelasannya masing-masing akan pentingnya pendidikan dan menuntut ilmu. Sehingga seruan tersebut bukanlah suatu omong kosong yang tak memiliki arti. Namun sebagai penegas bagi para kalangan pada banyak penjelasan di setiap agama akan pentingnya pendidikan dan menuntut ilmu bagi umat manusia.

Bagaimana dengan kewajiban mempelajari suatu subjek pelajaran yang sebenarnya tidak kita sukai? Masalah ini memang cukup klasik, karena banyak pelajar yang mengalaminya. Namun jika kita kembali melihat kurikulum yang diterapkan pada sistem pendidikan di Indonesia saat ini, memang cukup berbeda bila dibandingkan dengan kurikulum negara lain yang memiliki sistem pendidikan yang lebih maju.

Namun meski begitu, negara lain yang menerapkan kurikulum berbeda pada sistem pendidikannya bila dibandingkan dengan Indonesia bukan berarti memiliki beban belajar yang lebih ringan dengan negara kita. Kurikulum Indonesia memang mewajibkan pelajarnya untuk mempelajari banyak subjek pelajaran termasuk subjek pelajaran tertentu yang tidak kita sukai.

Hal tersebut bukan dibuat tanpa tujuan. Namun untuk merealisasikan tujuan negara yang telah tertuang pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Bahwa salah satu tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan tersebut adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Yang mana tujuan tersebut dapat terealisasi tidak dengan hanya mempelajari satu subjek mata pelajaran yang kita sukai saja. Namun banyak hal dan berbagai subjek pelajaran lainnya yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang akan sangat berguna bagi kita nanti.

Tonggak kemajuan negara ada di tangan kita sebagai pemuda Indonesia. Teruslah belajar dan berjuang dalam menggapai cita-cita. Semoga, kita tak hanya berguna bagi diri kita sendiri namun juga keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Selamat Hari Pendidikan Nasional ! 
#LombaMenulisHardiknas

(ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER