Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini Indonesia memasuki peringatan yang ke-108 tahun Kebangkitan Nasional. Sejarah munculnya peringatan hari Kebangkitan Nasional ditandai dengan lahirnya organisasi pemuda pertama pada masa kolonial Belanda.
Organisasi tersebut bernama Boedi Oetomo, pada 20 Mei 1908. Boedi Oetomo merupakan organisasi pribumi pertama yang mengilhami lahirnya gerakan-gerakan nasional baru saat itu. Boedi Oetomo didirikan oleh Soetomo dan beberapa kaum priyai Jawa.
Meski berisikan priyai Jawa dan bernafaskan "nasional" organisasi ini masih kental dengan aturan dan tradisi Belanda. Boedi Oetomo diakui oleh pemerintah Belanda saat itu, bahkan perayaan Indisch-nationaal (Hari kebangkitan Nasional) yang ke 10, dilangsungkan di Belanda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah merdeka, tepatnya 20 Mei 1958. Indonesia merayakan hari kebangkitanya yang ke 50. Saat itu Presiden Indonesia, Soekarno berpidato:
"…Memang benar, Budi Utomo adalah satu serikat yang kecil. Tujuannya pun belum jelas seperti tujuan kita sekarang ini. Tetapi Saudara-saudara, marilah kita tinjau terbangunnya Budi Utomo itu dari sudut yang lain…."
"Benar 20 Mei 1908 sekedar satu “kriwikan” kata orang Jawa, dan belum “grodjogan”. Yang kita peringati ialah bahwa 20 Mei 1908 itu berisi kemenangan satu azas, kemenangan satu beginsel. Tidak ada satu bangsa yang cukup baik untuk memerintah bangsa lain. No nation is good enough to govern another nation.”
(ded/ded)