Jakarta, CNN Indonesia -- Ikan dugong adalah hewan langka nan unik. Sebagai hewan laut mamalia, ikan ini memiliki suhu tubuh yang tetap, bernafas dengan paruparu, dan juga menyusui.
Dugong yang sering disebut duyong atau duyung oleh masyarakat Indonsia ini, tumbuh sebagi mamalia laut pemakan tumbuhan. Makanan utamanya adalah lamun, sejenis tumbuhan laut yang tumbuh pada dasar laut berpasir.
Lamun yang disukai duyung adalah jenis rendah serat. Nah, jenis ini keberadaannya cukup melimpah di kepulauan Indonesia. Sehingga populasi cukup banyak jika di bandingkan Australia yang hanya memiliki satu jenis makanannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia, dugong banyak di jumpai di kawasan Indonesia Timur. Mulai dari Sulawesi (Bunaken, Wakatobi Takabonerate), Nusa Tenggara Timur (Flores, Kupang, Kepulauan Komodo), Maluku (Aru, Pulau Lease, Seram dan Halmahera), Papua (Biak, Sorong, Fakfak) dan sebagian kecil pada perairan Sumatera (Riau, Bangka Belitung), Jawa (Ujung Kulon, pantai Cilacap, Cilegon, Labuhan dan Bali.
Dinamakan dugong karena ikan ini bergerak santai dan gemulai saat berenang. Terutama penggunaan ekornya seperti menyerupai manusia duyung dalam mitologi.
Dugong berkembang sangat lambat, ia hanya akan memiliki satu anak dalam satu tahun. Ikan dugong adalah ibu yang baik, ia tidak akan berpisah dengan anaknya sebelum benarbenar dewasa.
Saat ini keberadaan dugong diperkirakan kurang dari 1000 ekor. Itupun belum dalam pengamatan yang serius karena hanya menurut pengelihatan nelayan. Upaya penyelamatan populasi duyung sudah mulai banyak di lakukan termasuk kampanye untuk tidak mengkonsumsi ikan gemulai ini.
(rkh/rkh)