8 Gelas per Hari untuk Investasi Masa Depan

Ameli Nur Aini | CNN Indonesia
Senin, 27 Jun 2016 14:24 WIB
Setiap hari manusia pasti mengonsumsi air untuk bertahan hidup, jumlah air yang dikonsumsi bervariasi.
Ilustrasi (Hyrma/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menurut H.H Mitchell, Journal of Biological Chemistry 158, otak dan hati mengandung sekitar 73% air, jantung sebanyak 83%, kulit mengandung air sebanyak 64% air, otot dan ginjal sebanyak 79% dan bahkan tulang memiliki kadar air sebanyak 31%.

Setiap hari manusia pasti mengonsumsi air untuk bertahan hidup, jumlah air yang dikonsumsi bervariasi, tergantung kebutuhan. Tetapi, minimalnya, manusia mengkonsumsi 2,2 – 3 liter air per harinya atau sekitar 8 gelas per hari. Air sebanyak itu diperlukan tubuh untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi.

Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak, kita tidak akan mati kehausan atau kekeringan. Tubuh manusia dirancang dengan sempurna, jika kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter air dalam sehari, tubuh kita akan menyeimbangkan diri.

Bagaimana caranya?

Saat cadangan air utama habis, maka tubuh akan menyeimbangkan diri dengan cara menyedot air dari komponen tubuh sendiri. Komponen tubuh yang menjadi sumber air terdekat adalah darah. Tetapi, jika hal ini terjadi secara terus menerus akan berbahaya bagi kesehatan.

Mengapa begitu? Darah yang disedot airnya akan mengental, akibat pengentalan darah ini peredarannya menjadi kurang lancar. Saat melewati ginjal yang menjadi tempat penyaringan racun dari darah, si ginjal akan bekerja ekstra keras untuk menyaring darah kental.

Saringan yang ada di dalam ginjal bersifat halus, tidak jarang darah kental bisa menyebabkan glomerulus pada ginjal robek, akibatnya air seni menjadi berwarna kemerahan. Inilah tanda mulai bocornya saringan ginjal. Jika hal ini dibiarkan, suatu saat nanti Anda harus mengeluarkan jutaan rupiah per minggu untuk cuci darah!

Bagaimana saat darah kental melewati otak?

Nah, saat darah kental mengalir lewat otak, peredarannya menjadi lambat. Otak tidak lagi encer. Sel-sel otak adalah sel yang paling rakus dalam mengkonsumsi makanan dan oksigen, lambatnya aliran darah ini dapat menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Ibaratnya, manusia yang kekurangan makan pasti kinerjanya menjadi lemot. Bila Anda memiliki penyakit jantung, jantung harus bekerja empat kali lebih keras, jika dibiarkan, maka bersiaplah menghadapi serangan stroke.

Sekarang, tinggal Anda pilih, berinvestasi dari sekarang dengan minum sedikitnya 8 gelas per hari atau berinvestasi jutaan rupiah untuk cuci darah? Ingat, sesibuk apapun Anda bekerja atau melakukan aktvitas lain, jangan lupa untuk meminum cukup air demi tubuh yang sehat. (rkh/rkh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER