Kisah Daur Ulang di Balik Medali Olimpiade Rio

Fitri Chaeroni | CNN Indonesia
Jumat, 26 Agu 2016 15:27 WIB
Meraih medali di olimpiade adalah impian setiap atlet di dunia. Khusus Olimpiade Rio, ada kisah daur ulang di baliknya. Lihat yuk.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Reuters/Peter Nicholls)
Jakarta, CNN Indonesia -- Olimpiade Rio 2016 sudah berakhir. Namun euforianya masih terasa di tanah air.

Apalagi kalau bukan penyambutan peraih medali dari Indonesia. Kita meraih medali dari cabang bulutangkis dan angkat besi.

Ngomong-ngomong soal medali, inilah yang diperebutkan oleh semua atlet peserta olimpiade. Mereka berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Ada yang berselebrasi di atas podium sambil menggigit medali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi tahukah kalian, bahwa ada hal unik pada medali olimpiade Rio ini. Ternyata medali ini terbuat dari bahan daur ulang lho.

Ada 2.488 medali yang diperebutkan di olimpiade Rio. Medali ini diproduksi oleh perusahaan percetakan uang logam di Brazil.

Sebanyak 30 persen bahan medali adalah hasil daur ulang. Pita yang digunakan pun 50 persen bahan daur ulang dari botol plastik.

Medali Rio memiliki diameter 85 milimeter dan berat 500 gram. Bentuknya lebih tebal pada bagian tengah dan lebih tipis pada tepiannya.

Mengikuti standar Komite Olimpiade Internasional, medali emas dibuat dari 6 gram emas dengan kemurnian 99,9 persen dan diekstrak tanpa merkuri.

Medali perak terdiri dari 462 gram perak dengan kemurnian 92,5 persen. Dan medali perunggu terbuat dari tembaga.

Sebanyak 30 persen perak yang digunakan merupakan hasil daur ulang dari berbagai bahan seperti piringan X-Ray (X-Ray plates), suku cadang mobil, dan lapisan kaca.

Sedangkan tembaga didapat dari sisa-sisa pembuangan di perusahaan medali ini dibuat. Tak hanya medalinya, tempat atau box dari medali ini juga hasil daur uang dari kayu-kayu tak terpakai. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER