Apakah Tanaman Bisa Berpikir?

Fitri Chaeroni | CNN Indonesia
Rabu, 21 Sep 2016 14:06 WIB
Selain "indah', "subur", dan sebagainya, pernahkah kamu menyebut tanaman dengan kata "cerdas"?
Ilustrasi (KaboomPics)
Jakarta, CNN Indonesia -- Begitu banyak jenis tanaman begitu pula banyak cara kita menjelaskan mereka. Tapi selain kata sifat seperti “indah”, “subur”, atau mungkin “berduri”, apakah kamu pernah terbersit menggunakan kata “cerdas” untuk tanaman?

Ternyata ada satu bukti bahwa tanaman dapat berkomunikasi menngunakan sistem kompleks dari senyawa kimia. Respons molekul ini memungkinkan tanaman untuk membela diri. Contohnya dengan menarik predator untuk menyerang serangga yang mengunyah serat mereka.

Sinyal senyawa kimia ini juga memberi tanda bahaya bagi tanaman di sekitarnya, baik jika ada serangga, parasit, atau tanda bahaya lingkungan lainnya. Dalam beberapa kasus, respons kimia tanaman ini dapat menghasilkan racun yang membuat hama tidak mau mendatangi mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan dengan semua komunikasi yang kompleks ini, tanaman minus otak atau pusat saraf yang dpat memproses dan menyebarkan informasi. Tanpa otak dapatkah tanaman berpikir? Bukan berpikir seperti manusia lho ya.

Beberapa ilmuwan percaya tanaman dapat menunjukkan bentuk kecerdasan alternatif, termasuk kemampuan untuk mengukur konsekuensi baik ke masa depan.

Ambil contoh tanaman barberry Eropa. Tanaman ini rentan terhadap serangan lalat buah Tephritidae, yang meletakkan telur-telurnya di dalam buah barberry ini. Setelah telur menetas, larva bertahan hidup dengan memakan biji di dalam buah.

Ini jelas berita buruk bagi barberry, namun itu juga berita buruk bagi larva lalat buah. Oleh sistem respons tanaman ini, larva ini dianggap sebagai parasit. Sebagai parasit, barberry menghitung risiko dan mengingat tindakan sebelumnya berdasarkan kondisi internal dan eksternal.

Ketika buah penuh dengan larva, respons barbery akan tergantung pada beberapa faktor. Jika buah memiliki 2 biji, tanaman akan melepaskan 75 persen dirinya dari buah, sehingga parasit mati. Meskipun tanaman mengorbankan buah, itu berhasil menyelamatkan biji kedua, yang masih memiliki kesempatan untuk berkecambah dan tumbuh menjadi generasi berikutnya dari barberry.

Namun, jika buah hanya memiliki satu biji, tanaman jarang akan melepas bijinya. Sebaliknya, tampaknya tanaman pasrah dan menyadari bahwa benih telah mendapat gangguan dari luar dan parasit bisa mati secara alami. Singkatnya, para ilmuwan berspekulasi bahwa tanaman mengantisipasi dengan baik kerugian dan risiko. Tanaman dengan selektif akan melepas biji buahnya untuk mencegah larva lalat tumbuh berkembang atau akan tetap membiarkan biji buahnya terus tumbuh ketika tak terjadi pengaruh yang besar tanpa harus melepasnya.

Selain itu tanaman telah terbukti memiliki kepekaan terhadap arah. Mereka akan mengarahkan akarnya ke bawah, tak peduli apapun. Beberapa juga memiliki kemampuan untuk berkamuflase dengan mengerut ketika disentuh dan terlihat tidak menarik bagi predator tanaman. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER