Bukan Cuma di Bumi, Gempa juga Menyerang Bulan, Lho

Fitri Chaeroni | CNN Indonesia
Senin, 10 Okt 2016 17:55 WIB
Tahukah kamu, kalau gempa enggak cuma terjadi di bumi?
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tahukah kamu, kalau gempa enggak cuma terjadi di bumi? Peristiwa alam ini juga menyerang satelit alami kita, yakni bulan. Nah, gimana caranya kita tahu di sana ada gempa, ya? Padahal sudah berdekade-dekade lalu manusia terakhir menginjak bulan.

Perjalanan pertama dilakukan oleh Apollo 17 pada 1972. Para astronot meletakkan alat seismometer pada beberapa titik lokasi di bulan. Alat ini hanya aktif seama 5 tahun, karena alasan dana.

Selama 5 tahun ini, seismometer mendeteksi 12.000 lebih gempa terjadi di permukaan bulan. Kalau dibandingkan dengan di bumi sendiri, gempa terjadi 20.000 kali setahun. Tapi ukuran planet kita lebih besar, banyak gempa yang tidak terlalu kuat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempa bulan terdiri dari 4 tipe, yaitu gempa bulan dalam (deep moonquakes), dangkal (shallow moonquakes), dampak meteor (meteor impact), dan termal (thermal moonquakes). Kita bahas satu persatu, yuk.

Pertama adalah gempa bulan dalam, yang terjadi cukup sering. Biasanya terjadi setiap 27 hari sekali dan terjadi di 700 kilometer di bawah permukaan bulan. Banyak yang percaya bahawa gempa ini disebabkan oleh tarikan pasang surut bumi di bulan. Bulan memang menyebabkan pasang surut di planet kita, tapi bumi juga menyebabkan hal yang sama pada bulan.

Selanjutnya adalah gempa dampak meteor. Efek dari meteor juga bia menyebabkan gempa di bulan. Dan karena di bulan tidak ada atmosfer, jika ada meteorit kecil yang bergerak menuju bulan akan secara langsung mendarat ke bulan, tidak terbakar di atmosfer seperti layaknya di bumi. Dampak ini menyimbulkan gempa yang dapat terdeteksi oleh seismometer.

Ketiga adalah gempa bulan termal, bisa jadi ini adalah yang paling menarik. Gempa ini disebabkan oleh perubahan suhu dingin yang terjadi di permukaan bulan. Pada suatu ketika separuh bagian bulan menjadi gelap, dan suhunya turun hingga mencapai minus 240 derajat fahrenheit. Dan ketika permukaan inibergerak menghadap sinar matahari, suhunya akan berubah drastis menjadi 250 derajat fahrenheit. Ketika kerak beku tiba-tiba mengembang, ini akan menyebabkan gempa bulan.

Terakhir adalah gempa bulan dangkal. Ini adalah gempa yang paling kuat dan yang paling dikhawatirkan oleh para peneliti dan mereka yang ingin menjelajah bulan. Dari empat jenis gempa, gempa ini adalah yang dapat menyebabkan kerusakan paling nyata. Penyebab pasti dari gempa ini belum diketahui. Tapi kekuatannya dapat mencapai 5,5 skala richter, dan terjadi 28 kali antara tahun 1972 dan 1977. Bulan sendiri tidak memiliki lempeng tektonik aktif. (rkh/rkh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER