Jakarta, CNN Indonesia --
Terima Kasih Guruku Pagiku cerah matahari bersinar ku gedong tas merahku dipundak selamat pagi semua kunantikan dirimu di depan kelasmu menantikan kami Guruku tersayang guruku tercinta tanpamu apa jadinya aku tak bisa baca tulis mengerti banyak hal guruku terima kasih ku......
Nyatanya diriku kadang membuatmu marah namun segala maaf kau berikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
***
Guruku tercinta, apa kabarnya kamu? Masihkah engkau mengeluh pada kenyataan hidup, yang dulu membuat kita jadi dekat dan saling bertukar cerita?
Kadang kami ini melihatmu seperti dewa dan dewi, sempurna, jauh dari cacat cela. Sebab, kau lebih tahu segalanya. Sedang kami ini seperti bejana untuk kau isi pengetahuan dan cerita.
Lalu seiring kita dekat, cerita-ceritamu pun melekat. Aku jadi tahu, kalian pun memang manusia juga. Kadang ada cela. Kadang ada luka. Kadang kalian marah. Kadang kalian gundah gulana.
Guruku tercinta, penggalan lagu di atas, membuatku tak pernah lupa. Bagaimana engkau mengajariku segalanya. Dari tak bisa baca tulis, menjadi bisa bergulat kata.
Dari tak mengerti sekeliling, jadi bisa mengejar impian tanpa berpaling.
Benarlah seperti kata pujangga, kaulah, para guruku, pahlawan tanpa tanda jasa.
Tanpa kalian, apa jadinya generasi-generasi bangsa. Tanpa jasa dan usaha kalian, apa jadinya masa depan bangsa.
Kulihat, di sebagian tempat, kalian para guru sudah bisa tertawa. Tak lagi mengeluh akan cerita kehidupan yang mendera. Sudah bisa bekerja tanpa kekhawatiran. Terjamin sandang dan pangannya.
Tapi di sebagian tempat lagi (Dan mungkin di lebih banyak tempat), masih ada banyak kalian yang harus bekerja begitu luar biasa, tapi terus didera kesulitan. Upah minimal, bahkan harus mencari banyak sambilan. Bahkan tak jarang yang terpaksa mengusahakan ‘sabetan’.
Sabar ya guru-guruku tercinta. Kami berdoa semoga kehidupan kalian lebih diperhatikan. Baik oleh institusi tempat kalian bekerja, maupun oleh negara. Supaya kalian bisa kembali fokus, bekerja mencerdaskan bangsa.
Selamat Hari Guru, untuk kalian. Tak terkira terima kasih kami semua untuk segala kalian punya pengabdian. Terima kasih.
(ded/ded)