Jakarta, CNN Indonesia -- Pada Februari 2017 nanti akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah serentak di 101 daerah di Indonesia, salah satunya adalah pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Nah, bagi kalian yang masih mengenyam bangku sekolah dan berusia 17 tahun, pasti pemilu kali ini menjadi pengalaman barumu.
Menurut, Ida Budhiati, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemilih pemula di Indonesia itu mencapai 20-30 persen dari total pemilih atau pemilik hak suara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wah, sangat banyak bukan? Beberapa siswa kelas 3 SMA, bahkan sudah sangat excited untuk menggunakan hak pilihnya pada pilkada nanti. “Pasti sih gunain hak pilih, soalnya kayak semangat banget, soalnya baru tujuh belas tahun terus langsung dapet kesempatan ini,” kata Graziella, siswi kelas 3 SMA Kolose Gonzaga, beberapa waktu lalu.
Selain Graziella, Febie juga menuturkan bahwa ia akan menngunakan hak pilihnya, karena ia sudah tahu siapa yang akan dia pilih nanti.
“Pakai hak pilih dong, saya sudah tahu yang bakalan saya pilih. Tapi, saya juga harus survey lagi, ngeliat kerjanya kaya gimana, program-programnya, dan sepak terjangnya sebelum jadi calon gimana,” kata siswa yang suka olahraga basket ini.
Dengan menggunakan hak pilih, bisa juga membuat kita terjun langsung belajar politik dengan mengikuti berita-berita di media massa dan mencoba menjadi masyarakat yang demokratis.
Tertuang pada pasal 1 UUD 1945, Indonesia merupakan negara demokrasi konstitusional. Indonesia merupakan negara demokrasi ketiga di dunia setelah India dan Amerika.
Kinara Mamora Pattisiana menyetujui hal ini. Diaa menuturkan bahwa pemilu ini dijadikannya sebagai wadah untuk benar-benar terjun langsung ke dunia politik di Indonesia.
“Karena kan dasar dari negara kita yang demokratif dan untuk menjadi masyarakat yang demokratif juga, harus memenuhi kewajiban kita untuk milih, dan untuk dapet hak-hak kita juga setelah mereka terpilih,” katanya.
(ded/ded)