Baca Buku di Perpustakaan Nasional Yuk

Fitri Chaeroni | CNN Indonesia
Selasa, 13 Des 2016 15:19 WIB
Mengenal lebih dekat Perpustakaan Nasional di Jakarta. Apa saja koleksi dan fasilitas yang bisa kamu nikmati di sana?
Suasana di perpustakaan nasional, Jakarta. (CNN Indonesia/Fitri Chaeroni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kalau kamu suka baca buku, perpustakaan adalah oasis buatmu. Tapi bukan cuma buku lho yang bisa kamu temukan di perpustakaan. Contohnya di Perpustakaan Nasional di Jakarta.

Beberapa waktu lalu CNN Student berkunjung ke perpustakaan ini dan berbagi sejumlah informasi yang menarik buat kamu. Perpustakaan Nasional ini sudah berdiri sejak 17 Mei 1980.

Alamatnya di Jalan Salemba Raya No 28 A, Jakarta. Lokasi ini sangat mudah dijangkau, baik kamu yang menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Waktu kunjungannya sendiri dibuka dari hari Senin sampai hari Jumat dari pukul 08.00 sampai 16.00 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Perpusnas ini ada beragam fasilitas, seperti: WiFi gratis, locker tempat penitipan barang, dan 1,5 juta koleksi buku dan dokumen yang bisa kamu baca.

Selain buku, Perpusnas juga punya koleksi film dalam format DVD, kaset musik, manuskrip, braille, bahan grafis, rekaman suara, dan lain-lain.

Koleksi buku di Perpusnas ada yang dari hasil pembelian Perpusnas sendiri, ada pula yang hibah atau pemberian. Koleksinya tak hanya berasal dari Indonesia, tapi ada juga yang dari luar negeri.

Di Perpusnas ini ada 9 lantai yang digunakan sebagai tempat layanan, alias tempat yang bisa kamu kunjungi. Di lantai 1, di lobi utama kamu akan disambut sebuah relief besar di dinding yang berisi filososfi pendidikan dan juga beberapa karya serta koleksi buku yang dipamerkan dalam etalase kaca.

Di lantai 1 ini juga ada meja informasi di mana kamu bisa mencari tahu segala hal tentang Perpusnas ini. Selain itu, ada juga tempat pembuatan kartu anggota perpus. Kalau kamu mau menitipkan barang, kamu juga bisa menitipkannya di locker yang sudah disediakan. Tak lupa ada juga hotspot area, di sini kamu bisa menikmati akses Internet gratis.

Naik ke lantai 2 ada ruang untuk katalog koleksi Perpusnas dan juga ruang koleksi peta. Tak perlu lelah menaiki tangga, karena sudah tersedia lift.

Perpusnas ini punya sistem tertutup, teman. Artinya pengunjung tidak diizinkan memasuki ruang koleksi.

Jadi kalau kamu mau membaca buku di sini, kamu cari dulu buku yang akan kamu baca di ruang katalog ini. Setelah menemukan buku di katalog mintalah Bon Permintaan Buku pada petugas yang nantinya harus kamu serahkan ke petugas yang ada di tempat koleksi.

Di lantai 3 ada koleksi monograf atau buku-buku baru. Ada beragam jenis buku dari berbagai disiplin ilmu bisa kamu temukan. Nah kalau kamu sudah membawa bon permintaan buku dari lantai 2 kamu bisa serahkan ke petugas di lantai 3 untuk diambilkan bukunya.

Kamu tinggal menunggu sampai petugas menyerahkan buku ke kamu. Karena sistemnya tertutup jadi kita tidak diperbolehkan untuk meminjam dan membawanya pulang. Kita hanya boleh menggunakan buku tersebut di area Perpusnas saja.

Naik ke lantai 4 ada koleksi tesis dan beragam penelitian lainnya. Selain itu di lantai ini juga ada koleksi seperti kaset, CD, maupun DVD dan pastinya ruang audio visual di mana kamu bisa memutarnya.

Di lantai 5 dan 6 ada koleksi naskah kuno dan buku langka. Buku dari zaman Belanda bisa kamu temukan di sini. Di lantai 7 ada koleksi majalah lama. Dan di lantai 8 serta 9 ada koleksi beragam surat kabar lama dan langka.

Kalau kamu bertanya-tanya kenapa Perpusnas pakai sistem tertutup, Yoyo Yahyono Kepala Bagian Pelayanan Kunjungan dan Informasi Perpusnas punya jawabannya.

Jadi tujuan pemberlakuan sistem ini adalah untuk menjaga koleksi yang ada di Perpusnas. Karena koleksinya yang bersifat hibah diatur dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1990, di mana koleksi tersebut tidak boleh sampai hilang.

Nah sudah lebih tahu kan soal Perpusnas. Jadi jangan cuma dianggurin saja fasilitas yang sudah disediakan oleh negara. Jadi yuk ke Perpusnas! (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER