Adakah Satuan Ukur untuk Rasa Sakit?

Fitri Chaeroni | CNN Indonesia
Kamis, 23 Feb 2017 16:29 WIB
Kalau ditanya begini: dari skala 1 sampai 10, bagaimana kamu menilai rasa sakit kamu? Apa jawab kamu?
Ilustrasi (Foto: CNN Indonesia/ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamu kenal dengan tokoh animasi Baymax? Ia adalah asisten pribadi yang akan memantau dan melayani kebutuhan kesehatan kamu. Dan ketika Baymax mendapati kamu sakit, ia pasti akan bertanya “On a scale 1 to 10, how would you rate your pain?”

“Dari skala 1 sampai 10, bagaimana kamu menilai rasa sakit kamu?”

Apakah kamu pernah bertanya-tanya apakah ada skala untuk rasa sakit itu? Ternyata ada loh teman! Kalau kamu biasa dengan satuan ukuran meter, gram, atau inchi maka untuk skala rasa sakit adalah “dol”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam upaya untuk mengukur rasa sakit, para peneliti di University of Cornell merancang percobaan di mana mereka akan membakar dahi subjek penelitian mereka selama tiga detik pada waktu bersamaan.

Berdasarkan kata dalam bahasa latin yaitu dolor yang artinya sakit atau nyeri, mereka menciptakan unit pengukuran untuk rasa sakit (dol). Dibuatlah sebuah skala dari 0 sampai 10,5.

Para objek percobaan dibakar dahinya berulang kali (lebih dari 100 kali), dan diminta melaporkan tingkat nyeri yang mereka rasakan. Luka bakar tingkat dua yang diderita oleh banyak objek berada pada angka 8 skala dol.

Setiap pengukuran rasa sakit yang melebihi 11 dol dianggap "tak dapat dibedakan". Dengan kata lain, rasa sakit itu terlalu tak tertahankan dan tidak dapat diukur.

Unit pengukuran ini memang tidak pernah benar-benar masuk dan dibahas pada komunitas ilmiah. Alasannya sederhana tidak ada skala universal dan objektif dalam hal rasa sakit. Itulah alasan dokter masih menggunakan grafik wajah smiley ketika mereka meminta kamu menjelaskan berapa banyak rasa sakit yang kamu alami.

Jika kamu mengatakan, "Sekitar 3,5 dols”, dokter mungkin akan bahkan tidak tahu apa yang kamu maksud. Tetapi ketika kamu menunjuk ke wajah animasi cemberut dengan air mata di matanya, dokter mengerti.

Seperti disebutkan di atas, psikologis dan faktor genetik, fisik, semua memainkan peran dalam persepsi subjektif rasa sakit bagi manusia, membuat kuantifikasi tepat dan perbandingan hampir mustahil dilakukan. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER