Jakarta, CNN Indonesia -- Kolang kaling? Siapa yang nggak tahu makanan satu ini? Yap kolang-kaling dengan postur yang kenyal, banyak mengandung air, berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan dan mempunyai rasa yang menyegarkan. Menu ini biasanya disajikan waktu bulan puasa.
Kolang-kaling berasal dari tanaman bernama Latin
Arenga pinnata. Tanaman ini tumbuh mulai dari Indochina ke selatan sampai Asia Tenggara. Banyak terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia lho.
Kolang-kaling berasal dari buah pohon aren, saat buah masih muda dengan kulit luarnya berwarna hijau. Biji aren ini mempunyai tekstur yang lembek dan berwarna bening. Kulitnya berwarna kuning dan tipis. Biji muda inilah yang dinamakan kolang kaling.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menghasilkan kolang-kaling, buah aren ini harus dibakar terlebih dahulu hingga hangus atau direbus selama beberapa jam. Setelah direndam dengan air kapur beberapa hari untuk menghilangkan getahnya yang gatal dan beracun, barulah biji-biji ini bisa diolah. Nyamiii..
Kadar air kolang-kaling mencapai 93,8 setiap 100 gram. Buah yang dalam bahasa Belanda disebut Glibbertjes ini juga mengandung 0,69 gram protein, 4 gram karbohidrat, serta serat 0,95 gram.
Kandungan air dan serat pada kolang kaling juga bisa menyegarkan tubuh, serta memperlancar metabolisme tubuh. Kadar gelatin yang dimilikinya juga cukup tinggi sehingga memiliki manfaat membantu mempercepat rasa kenyang, menghentikan nafsu makan dan mengakibatkan konsumsi makanan menjadi menurun sehingga cocok dikonsumsi sebagai makanan diet. Maka dari itu, bagi yang ingin melakukan diet mudah, makan saja terus kolang kaling.
(ded/ded)