Jakarta, CNN Indonesia -- Kopi sering disalahkan karena kandungan utamanya, yaitu kafein. Kafein adalah zat alami yang ditemukan dalam daun, biji atau buah-buahan. Termasuk juga kopi, biji kakao, kacang, cola dan daun teh, yang digunakan untuk membuat banyak minuman ringan favorit atau minuman seperti kopi, teh, minuman cola dan berbagai makanan, seperti cokelat.
Kafein setelah diserap oleh sistem pencernaan, akan didistribusikan dalam tubuh dengan cepat. Kafein tidak menumpuk dalam darah atau tubuh dan diekskresikan normal beberapa jam setelah konsumsi. Kafein meningkatkan kadar dopamin di otak. Dopamin membuat kita merasa lebih baik dan meningkatkan suasana hati kita.
Kafein ternyata dapat menimbulkan perangsangan terhadap susunan saraf pusat (otak), sistem pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Karenanya tidak heran setiap minum kopi dalam jumlah wajar (1-3 cangkir), tubuh jadi terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau mengantuk. Dampak positif ini menyebabkan orang sulit terlepas dari kebiasaan minum kopi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sebenarnya manfaat di atas tidak berlaku bagi seseorang yang pekerjaannya memerlukan ketelitian, kerapian, serta ketetapan menghitung, seperti matematika, menggambar atau melukis. Sebaliknya, minum kopi lebih tepat bagi orang yang belajar ilmu-ilmu sosial atau menghapal. Minumlah sekitar setengah sampai satu jam sebelum aktivitas belajar atau menghapal dimulai.
Mengonsumsi kafein sebanyak 200-300 mg/hari atau setara dengan 2-4 gelas kopi/hari, merupakan batas aman yang dapat ditoleransi oleh orang dewasa yang sehat secara fisik. Sebuah penelitian yang dimuat dalam journal of neurology, neurosurgry and psychiatry tahun 2002 menyimpulkan bahwa minum lebih dari 5 gelas kopi perhari akan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah. Yang mana kerusakan tersebut dapat menyebabkan berbagai macam penyakit lainnya.
Setelah mengetahui dosis dan respon tubuh, ada baiknya kita mengetahui kandungan kafein dalam produk-produk yang sering kita konsumsi. Jangan sampai dosis kopi yang dianjurkan sudah tercapai, namun kita masih mengkonsumsi produk-produk lain yang mengandung kafein (Softdrink, Permen kopi, The, Coklat, Obat sakit kepala) sehingga merasakan efek buruk kopi.
(ded/ded)