Surabaya, CNN Indonesia -- Kalau kamu mahasiswa yang terbilang aktif di dalam berbagai organisasi atau kegiatan di kampus, saat ini ada lho beasiswa khusus untuk kalian. Namanya adalah beasiswa Aktivis Nusantara, digelar oleh Dompet Dhuafa.
Tahun ini ada tujuh beasiswa Aktivis Nusantara yang diberikan pada mahasiswa dari sejumlah kampus terkemuka di Surabaya. Penerimanya adalah Imamatul Khair (Universitas Airlangga), Sevirna Ratri A. (Universitas Airlangga), Virga Efendi (Universitas Airlangga), Ismi Karin A. (Universitas Negeri Surabaya), Fitri Anisa K. (Universitas Negeri Surabaya), Shafira Aulia R. (Institut Teknologi Sepuluh November), dan Irfanda Odytia (Institut Teknologi Sepuluh November).
Ketujuh penerima beasiswa ini telah aktif mengikuti organisasi sosial kemasyarakatan, pendidikan, dan kemahasiswaan sejak tahun 2014 yang lalu. Tak heran jika mereka mendapatkan penghargaan berupa beasiswa bagi aktivis yang berorientasi untuk mengembangkan kemampuan kemimpinan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contohnya Imamatul Khair. Dia adalah pendiri Komunitas Saghara Elmo, yang bergerak dalam bidang pemenuhan akses dan kualitas pendidikan di Pulau Madura. Dia mengatakan beasiswa aktivis ini sangat diperlukan untuk melatih jiwa sosialnya.
Adapun Ismi adalah mahasiswi yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Dia berikhtiar untuk membangun generasi muda lebih baik tidak boleh berhenti sampai di sini. Beasiswa aktivis ini akan membantu dia dan rekan-rekannya yang lain untuk mengembangkan pergerakan yang telah mereka buat agar dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
Bersamaan dengan penyerahan beasiswa yang digelar pada pekan lalu, para penerima beasiswa ini mengikuti Future Leadership Camp yang diadakan di Yogyakarta. Pada sesi Inspiring Leader’s Talk, didatangkan para pembicara terkemuka yang salah satunya adalah Hasto Wardoyo, Bupati Kulonprogo. Pada sesi tersebut, Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa dengan membangun potensi daerah, Indonesia dapat berdaya.
“Ada tiga hal yang menyebabkan kita harus berubah yaitu
new educational thinking,
new learning technology, dan
public expectation. Salah sau contoh perubahan di Kulonprogro adalah Bela Beli Kulonprogro di mana masyarakat menjadikan produk lokal sebagai potensi daerah,” ujar Hasto.
Kegiatan ini sangat berkesan bagi para penerima beasiswa. "Ini akan menjadi pengalaman baru buat saya dalam melaksanakan project sosial dengan orang-orang baru. Saya berharap dengan menerima beasiswa ini, saya bisa bermanfaat bagi saya pribadi dan orang lain," ujar Shafira yang saat ini menjadi Sekretaris Eksekutif BEM ITS.