Yogyakarta, CNN Indonesia -- “Brum…..brum…..bruuuum”
“Bruuuuuuuuuum………..ciiiiiiiiiit”
Derungan motor terdengar jelas di siang yang sangat terik itu. Penasaran, banyak orang berjalan keluar Sportorium dan mendatangi sumber suara. Rupanya suara tersebut datang dari dua orang berbaju hijau biru dengan helm yang menutupi seluruh wajahnya.
Masing-masing mengendarai sebuah sepeda motor yang telah dimodifikasi. Mereka adalah anggota Jogja Xtreme Rider (JXR) yang mengisi acara
Mesin Vaganza: Vibration.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kira-kira satu jam lamanya JXR berlatih dan menampilkan penampilan terbaik mereka bagi pengunjung
Mesin Vaganza. Terlihat beberapa kali mereka terjatuh dari motor tapi langsung bangkit kembali. Bukan hal yang aneh melihat mereka terjatuh, karena memang mereka mengendarai motornya dengan tingkat ekstrem yang tinggi. Mengendarai motor menghadap belakang, melepas tangan dari stang, bahkan berdiri di atas jok motor dan stang diperagakan oleh mereka.
Tak berapa lama setelah pertunjukan itu berakhir dilanjutkan dengan perlombaan
safety riding. Perlombaan ini ditujukan agar kita paham dengan benar bagaimana cara mengendarai, teknik, dan skill mengendarai motor. Jika pengunjung mulai bosan dengan pertunjukan yang disuguhkan, mereka dapat beralih ke dalam Sportorium untuk melihat pameran motor sembari beristirahat dan
ngadem.
Mesin Vaganza Vibration Kegiatan-kegiatan tadi merupakan bagaian dari
Mesin Vaganza: Vibration, yang dilaksanakan untuk memperingati ulang tahun Fakultas Teknik Mesin sekaligus Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang ke-21. Rangkaian
Mesin Vaganza yang identik dengan otomotif motor ini telah berlangsung sejak bulan Februari 2017 hingga April 2017.
Rangkaian dimulai dengan roadshow ke SMA/SMK yang ada di Yogjakarta, Klaten, Kebumen, dan sekitarnya.
Roadshow ini digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan seluk beluk Teknik Mesin UMY pada siswa-siswi.
Kemudian ada pula perlombaan motor modifikasi yang nantinya akan dipamerkan saat rangkaian malam puncak. Ada dua jenis modifikasi motor yang dilombakan. Pertama, Mothai Fun Contest yang memiliki tiga kategori yaitu
pure mothai,
mothai otre style, dan
racing mothai. Kedua, Exhibition Contest yang memiliki dua kategori yaitu
fashion daily open dan
street racing open.
Malam puncak
Mesin Vaganza sendiri dilangsungkan pada Sabtu, (15/4), di Sportorium UMY, Kasihan, Bantul. Acara malam puncak terdiri dari dibukanya pameran modifikasi motor, penampilan
free styling dari JXR, lomba
safety riding, hingga akhirnya acara puncak yang berupa pentas seni sekaligus pengumuman pemenang berbagai lomba yang diadakan.
Diminati Pengunjung Tidak banyak kegiatan otomotif yang mengusung tema motor di Yogjakarta, hal ini membuat
Mesin Vaganza: Vibration diminati oleh banyak orang. Sebagian besar dari mereka adalah penggemar otomotif dan
mothai.
Mothai atau motor Thailand sendiri merupakan kiblat dari pameran
Mesin Vaganza kali ini.
Drajat (18 tahun) mengaku bahwa ia menyukai motor khususnya motor modifikasi sejak duduk di bangku SMK. Laki-laki asal Wates, Kulon Progo ini mengapresiasi kegiatan
Mesin Vaganza, terutama karena tidak banyak acara seperti ini di Yogjakarta.
Senada dengan Drajat, Wahyu (20 tahun) yang juga berasal dari Wates sangat mendukung kegiatan ini. Menurutnya kegiatan seperti ini merupakan salah satu ajang bagi para pecinta motor, terutama motor modifikasi untuk saling berkumpul dan menyalurkan hobi mereka. Wahyu sendiri mengaku suka memodifikasi motor, tapi belum seekstrem modifikasi yang dipamerkan dalam
Mesin Vaganza kali ini.
“Suka banget sama acara
Mesin Vaganza. Kan jarang-jarang
tho ada yang bikin acara buat orang-orang yang suka motor yang aneh-aneh. Aku yo ke sini soalnya motor temenku ada yang dipamerin di sini. Itu loh, yang di tengah itu, yang di stang motornya ada kembang-kembangnya. Nah itu motor temenku,” ungkap Bayu (21 tahun) sembari menunjuk salah satu motor kategori
pure mothai yang sedang dipamerkan.