Bandung, CNN Indonesia -- Pernahkah kamu menyaksikan seni pertunjukan teater yang menampilkan cerita dari negara lain? Bangsa Indonesia memiliki beragam kisah atau folklore yang dapat dijadikan sebagai cerita dalam seni pertunjukan teater, seperti kisah tentang Gatot Kaca, Sangkuriang, Si Pitung, dan masih banyak cerita lainnya. Namun bagaimana dengan Rusia?
Sebagai sebuah negara dengan jumlah penduduk 144 juta, tentunya Rusia memiliki berbagai macam cerita rakyat yang telah menjadi legenda di tengah-tengah masyarakatnya. Selain legenda, terdapat pula berbagai kisah dan tulisan populer lainnya yang dikarang oleh berbagai penulis atau novelis.
Salah satu nama penulis Rusia yang tidak boleh dilupakan adalah Ivan Turgenev. Ivan merupakan salah seorang penulis yang memiliki peran penting pada abad ke-19. Ia telah banyak berkontribusi dalam karya sastra Rusia, ia juga telah banyak menulis novel, cerita pendek, dan naskah drama semasa hidupnya. Salah satu karyanya yang berjudul Tanpa Uang telah dipentaskan oleh Teater Rusia Lembaga Kesenian Rusia, Universitas Padjadjaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terus Lekru atau Teater Rusia Lembaga Kesenian Rusia merupakan salah satu komunitas seni di bidang teater dari Himpunan Mahasiswa Sastra Rusia, Universitas Padjadjaran. Pada penampilannya yang perdana pada April lalu, Terus Lekru didukung oleh Forum Masyarakat Teater Fakultas Ilmu Budaya Unpad menampilkan sebuah cerita yang diadaptasi dari sebuah novel Rusia yang diterjemahkan oleh salah satu dosen pengajarnya.
Meskipun pertunjukan ini baru pertama kali diadakan, teater ini dapat menjadi magnet bagi para pengunjung terutama beberapa mahasiswa untuk datang menyaksikan acara ini. Hal itu terbukti dari banyaknya penonton yang hadir dan menyaksikan pertunjukan.
Pertunjukan tersebut diadakan di Gedung Pusat Studi Budaya Jepang atau PSBJ Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Ketika memasuki ruangan, pengunjung disapa dengan hangat oleh mahasiswa dan mahasiswi yang mengenakan pakaian khas Rusia. Sebelum memasuki inti cerita dari pertunjukan ini, ada beberapa penampilan dari mahasiswa seperti pembacaan puisi berbahasa Rusia dan tarian khas Rusia.
Pertunjukan yang berjudul БЕЗДЕНЕЖЬЕ (Tanpa uang) karya Ivan Turgenyev ini menceritakan tentang kisah seorang pemuda bernama Timofey Petrovich Zhazikov yang memiliki seorang pelayan tua, Matvey. Timofey adalah anak dari seorang bangsawan yang tinggal di kota dan telilit hutang. Kemudian pelayannya yang setia Matvey, menyarankan agar ia kembali ke tempat tinggalnya di desa dan meminta bantuan orang tuanya agar melunasi hutang-hutangnya. Akan tetapi Timofey menolaknya dan bersikeras untuk tetap tinggal di kota dan berhutang pada tetangga-tetangganya.
Pertunjukan yang persiapannya memakan waktu selama dua bulan ini menampilkan anggota-anggota Terus Lekru dari angkatan termuda yang dimiliki oleh komunitas ini. Mereka dipilih oleh pembimbing dan belajar secara otodidak dalam memerankan perannya di dalam pertunjukan tersebut.
Salah satu pemerannya, Arfan Mulyadi yang memainkan peran sebagai Matvey, berkata bahwa pertunjukan ini merupakan penampilan perdana bagi mereka dan ia tidak menyangka bahwa antusiasme penonton begitu besar. Ia juga menceritakan bagaimana mereka latihan secara otodidak dan mereka sangat kekurangan SDM. “Maka kami bekerja sama dengan beberapa komunitas teater yang ada di FIB agar pertunjukan ini tetap berjalan," ujarnya.
Seni sandiwara ini merupakan salah satu usaha dalam hal regenerasi dari mahasiswa-mahasiswa dalam komunitas ini. Azrella S. Swastika selaku Ketua Lembaga Kebudayaan Rusia (Lekru) sempat meneteskan air mata ketika pertunjukan usai.
Usaha yang dilakukannya bersama teman-temannya tidaklah sia-sia untuk merealisasikan pertunjukan ini. Ia bersyukur dan berterima kasih pada setiap elemen yang mendukung acara agar acara ini dapat berjalan dengan lancar. Ia juga akan mengusahakan agar pertunjukan ini menjadi pertunjukan tahunan yang dipersembahkan oleh Terus Lekru.