Mengenal Tiga Tipe Senyum

CNN Indonesia
Minggu, 30 Jul 2017 08:42 WIB
Ilmuwan merumuskan ada tiga tipe senyum yang kita praktekkan dalam kehidupan sosial. Apa saja dan otot wajah mana saja yang membentuknya?
Ilustrasi senyum (Foto: br_ruy/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kita pasti suka tersenyum. Tapi tahukah kamu ada berapa macam senyum dan bagaimana membedakannya? Sekelompok peneliti dari Universitas Wisconsin-Madison, Universitas Cardiff, dan Universitas Glasgow, melakukan penelitian untuk makin memahami soal senyum. Mereka merumuskan ada tiga tipe senyum manusia secara umum.

“Biasanya orang fokus pada senyum asli atau palsu,” kata Paula Niedenthal, profesor psikologi di Universitas Wisconsin-Madison, seperti dikutip Science Daily. “Kepercayaan umum, kalau kamu senyum saat tidak sedang gembira, maka senyummu itu palsu. Tapi orang tersenyum karena banyak hal dan pada bermacam-macam emosi, jadi kalau hanya membatasi senyum yang dihasilkan oleh kegembiraan, akan membatasi pula pemahaman kita mengenai ekspresi wajah ini.”

Niedenthal dan koleganya kemudian melakukan sejumlah eksperimen dan hasilnya dimuat di jurnal Psychological Science. Mereka menemukan ada tiga ekspresi senyum secara umum. Yaitu senyum penghargaan, senyum afiliasi, dan senyum yang mendominasi. Mereka juga merumuskan kombinasi otot wajah yang membentuk senyum itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap senyum bergantung pada fitur anatomi yang dikenal sebagai otot zygomaticus major, tali otot wajah di bawah tulang pipi yang menarik ujung-ujung mulut. Tapi itu bukan satu-satunya otot yang bekerja membentuk senyummu, ternyata.

Senyum untuk menghargai, “Mungkin yang paling intuitif,” kata Niedenthal. “Ini jenis senyum yang akan kamu gunakan pada seorang bayi, dan kemudian dia akan tersenyum balik atau melakukan yang kamu suka.”

Senyum ini terbentuk dari naiknya otot zygomaticus secara simetris, ditambah sedikit tarikan alis dan beberapa tarikan tajam pada bibir.
 
Senyum afiliasi, digunakan untuk mengkomunikasikan toleransi, pengakuan, pertalian, atau untuk menunjukkan bahwa kamu bukanlah ancaman. Ditunjukkan dengan naikan simetris pada mulut, tapi agak lebih melebar dan tipis, dengan tekanan pada bibir dan tak ada gigi yang terlihat.

Sedang senyum mendominasi, digunakan untuk menunjukkan status dan hierarki sosial. Lupakan simetri, sedikit memasang senyum miring dengan alis dan pipi terangkat, dan biasanya berhubungan dengan ekspresi kepuasan.

“Ekspresi wajah ini berevolusi untuk memecahkan hal-hal mendasar saat manusia hidup dalam kelompok sosial: misalnya, terima kasih saya suka ini. Jangan takut, saya tidak akan menyakitimu. Hei, saya yang bertanggung jawab di sini,” kata Niedenthal. “Ada banyak kata yang kita gunakan untuk mendeskripsikan berbagai senyum, tapi kamu melihatnya sebagai subtipe dari situasi yang menghargai, situasi yang afiliatif, atau situasi yang menegosiasikan hierarki.”
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER