Dampak Melihat Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang

Deddy S | CNN Indonesia
Selasa, 15 Agu 2017 16:15 WIB
Yang jelas, melihat gerhana Matahari dengan mata telanjang sangat membahayakan mata. Tapi jadi buta total, itu mungkin terlalu berlebihan.
Proses terjadinya gerhana Matahari dalam rekaman kamera foto. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pekan depan, orang-orang di Amerika Serikat bakal menyaksikan gerhana matahari total. Salah satu yang sering didengung-dengungkan kepada masyarakat adalah supaya tak menyaksikan proses terjadinya gerhana ini dengan mata telanjang. Sebab ia bisa merusak mata. Buta? Mungkin terlalu berlebihan.

Yang jelas, menyaksikan terjadinya gerhana tanpa pelindung mata akan menyebabkan matamu mengalami kondisi yang disebut solar retinopathy, yang dapat merusak mata. Ini terjadi saat cahaya terang dari Matahari membanjiri retina di belakang bola mata.

Retina adalah tempatnya sel pendeteksi cahaya yang membuatmu bisa melihat. Ketika terlalu banyak mengalami stimulasi oleh cahaya matahari, retina akan merilis terlalu banyak komunikasi kimiawi yang akhirnya merusak retina itu sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang menakutkan, kerusakan ini tak terasa sakit. Sehingga orang-orang tak menyadari bahwa penglihatannya terancam.

Solar retinopathy bisa terjadi saat kamu melihat langsung Matahari. Tapi sedikit sekali orang yang bisa memelototi Matahari dalam jangka waktu lama, tanpa merasakan sakit. Pernah ada kasus medis, seseorang yang memakai obat terlarang, memandang Matahari terlalu lama sehingga matanya rusak. Juga ada sekte pemuja Matahari yang jadi korban, seperti kejadian 1988 di Italia.

Tapi saat gerhana matahari, korbannya bisa lebih banyak. Sebab, saat itu Matahari akan tertutup Bulan, sehingga orang-orang merasa aman untuk melihat proses itu dengan mata telanjang. Padahal, itu sama berbahayanya.
 
Pada gerhana Matahari 1999 di Inggris, ada 45 kasus penglihatan yang dilaporkan di Leicester, setelah mereka melihat gerhana dengan mata telanjang. Sebanyak 40 kasus menunjukkan kerusakan mata yang parah atau gejala ke situ, dan lima mengalami perubahan visual di retina.

Peneliti yang menerbitkan penelitiannya di jurnal The Lancet pada 2001, menyatakan bahwa dari berbagai percobaan yang mereka lakukan, korban solar retinopaty tidak akan buta total, meski penglihatannya bisa sangat terganggu. Itu berbeda dengan anggapan umum.

Penelitian lain menunjukkan bahwa banyak juga kerusakan mata akibat retinopathy yang sembuh. Tapi sebagian malah permanen. Studi pada 1995 menunjukkan, 58 pasien mengalami kerusakan permanen setelah melihat gerhana Matahari di Turki tahun 1976. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER