Jakarta, CNN Indonesia -- Neanderthal adalah anggota paling awal pada genus Homo dari Eropa dan Asia. Volume otaknya besar, memiliki sistem sosial yang kompleks, dan membuat alat untuk membantu aktivitasnya.
Nah, beberapa penggalian selama beberapa dekade terakhir telah menemukan bongkahan ter dan jejak-jejak perekat di alat batu yang terdapat di situs Neanderthal di Jerman. Penelitian terbaru di jurnal Scientific Reports menyatakan bahwa Neanderthal yang pertama menemukan perekat dan menjelaskan bagaimana mereka melakukannya.
“Saat ini, bukti tertua bahwa Neanderthals yang menemukan perekat setidakya pada 200 ribu tahun lalu di Eropa,” tutur Paul Kozowyk, peneliti di Universitas Leiden, Belanda, yang memimpin studi itu, seperti dilansir Live Science.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kozowyk, peneliti di Leiden University, dan timnya, mulai melakukan analisis pada bukti-bukti produksi ter paling awal. Mereka menambahkan eksperimen bagaimana Neanderthal menemukan tar, perekat tahan air yang memperkuat ikatan yang terbuat dari serat atau serabut tanaman, yang dipakai untuk menyatukan tulang atau alat batu serta senjata, supaya mudah dipegang.
Mereka mengusulkan ada tiga metode produksi ter yang dikembangkan oleh Neanderthal. Pertama disebut
ash mound, yaitu menempatkan resin amber dan debu pada gulungan kulit yang sudah diikat dengan serat kayu, supaya makin kuat.
Kedua, disebut
pit roll, dengan menempatkan resin panas di atas gulungan kayu yang ditempatkan pada sebuah lubang yang memproduksi ter.
Sedang metode ketiga adalah menaikkan struktur, yaitu memasukkan wadah terbuat dari kulit pohon ke sebuah lubang. Gulungan kulit yang longgar kemudian ditempatkan pada pada anyaman organik yang menutupi lubang. Peneliti menutupi lubang dengan debu dan membakarnya. Teknik ini membutuhkan lebih banyak kayu, waktu, dan pengaturan, tapi menghasilkan ter paling banyak.
Sejauh ini, bukti pembuatan perekat oleh manusia paling tua adalah dari 70.000 tahun lalu. Kelompok manusia Homo sapiens dari Afrika diyakini menemukan caranya sendiri dalam membuat ter. Jadi, bukan warisan dari Neanderthal.
Ter punya banyak fungsi. Pada masa Paleolitikum, ter digunakan untuk membuat pegangan alat-alat. Setelahnya, ter digunakan untuk melapisi kapal, kontainer, dan melindungi bangunan kayu.