Mengenalkan Kembali Badak Hitam di Chad

CNN Indonesia
Senin, 09 Okt 2017 12:45 WIB
Badak hitam pernah hidup di Chad, negara di Afrika tengah. Tapi pada 1972, badak ini lenyap. Kali ini badak hitam bakal dihadirkan kembali di Chad.
Ilustrasi badak hitam (Foto: Plixs/Public Domain)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badak hitam terakhir terlihat di Chad, negara di Afrika tengah, pada 1972. Untuk menghadirkan kembali badak hitam yang terancam punah itu ke Chad, negeri ini sudah menandatangani kerjasama dengan Afrika Selatan.

Sebanyak enam ekor badak hitam dari Afrika Selatan akan dipindahkan ke Chad pada tahun depan. Dengan transportasi udara, badak itu akan dibawa ke Taman Nasional Zakouma di Chad, pada sekitar Maret, April, atau Mei. Begitu kata juru bicara kementerian urusan lingkungan Chad, Albi Modise, seperti dikutip AFP, Minggu (8/10) kemarin.

Badak hitam kini berstatus hampir punah, tapi masih termasuk binatang asli di negara-negara yang ada di timur dan selatan benua Afrika, macam Angola, Kenya, Mozambique, Namibia, Afrika Selatan, Tanzania, dan Zimbabwe.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana Chad, badak ini juga diperkenalkan ulang ke beberapa negara di selatan Afrika.

Menurut catatan International Union for Conservation of Nature, populasi badak hitam di seluruh Afrika saat ini tinggal 5.000 ekor. Populasi terbanyak ada di Afrika Selatan dengan 1.893 ekor.

Afrika Selatan juga ditinggali oleh sekitar 20.000 badak putih, atau 80 persen dari total populasi badak putih di dunia. Tapi di negara ini, rekor perburuan liar juga tinggi.

Pemburu liar sudah membunuh lebih dari 7.100 ekor badak di Afrika selama satu dekade terakhir. Badak dibunuh untuk diambil culanya. Cula ini sangat mahal di China dan Vietnam, di mana cula diubah menjadi obat tradisional.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER