Situs Megalitik Tutari di Bawah Ancaman Tower PLTA

CNN Indonesia
Senin, 23 Okt 2017 12:41 WIB
Salah satu tiang tower PLTA Genyem, Jayapura, berdiri di area situs megalitik Tutari. Apa saja dampak pendirian tower ini?
Mahasiswa arkeologi Universitas Bordeaux, Prancis sedang melakukan penelitian di area situs megalitik Tutari, Papua. (UGC CNN Student/Hari Suroto)
Jayapura, CNN Indonesia -- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Genyem, Kabupaten Jayapura dengan kapasitas 20 MW telah rampung dan siap beroperasi.

Untuk menyalurkan listrik dari PLTA Genyem ke Sentani dan Kota Jayapura, PLTA Genyem telah menyelesaikan pembangunan transmisi saluran kabel tegangan tinggi melalui 222 tower atau tiang transmisi dengan jarak 78 kilometer.

Disayangkan bahwa konstruksi salah satu tiang tower tepat berada di area situs megalitik Tutari. Tower ini sangat mengganggu pemandangan. Selain itu tower yang tinggi, rawan roboh jika terjadi angin yang kuat, akan menimpa artefak megalitik di situs.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaringan tegangan tinggi dikhawatirkan akan mengganggu pengunjung situs. Konvensi UNESCO menyebutkan bahwa di areal situs tidak boleh dibangun menara pemancar radio, tower listrik, dan tower telekomunikasi. Keberadaan tower listrik di situs megalitik Tutari perlu dievaluasi.

Dalam undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya, juga disebutkan bahwa tidak diperbolehkan membangun di areal inti situs cagar budaya.

Situs Megalitik Tutari berada di Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, di situs ini ditemukan artefak batu-batu besar yang permukaannya terdapat lukisan prasejarah yang dibuat dengan teknik gores. Motif lukisan yang digoreskan yaitu gambar manusia, ikan, kura-kura, ular, biawak, burung, flora, kapak batu, gelang batu dan geometris.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER