Belajar Meniti Angin dari 'Parasut' Dandelion

Deddy S | CNN Indonesia
Kamis, 23 Nov 2017 09:12 WIB
Biji dandelion yang bisa terbang jauh sekali meniti angin bisa menginspirasi terciptanya drone mikro yang banyak manfaatnya bagi manusia.
Dandelion (Foto: Damir Bosnjak/stocksnap.io)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamu tahu dandelion kan? Tanaman ini punya biji yang dilengkapi bulu amat ringan dan bisa terbang jauh ‘mengendarai’ angin. Bulu halus itu berbentuk seperti payung atau parasut kecil. 

Dengan bulu halus itu, biji dandelion bisa terbang ratusan kilometer bersama angin. Bahkan ia bisa melintasi samudera untuk mengisi pulau yang diluluhlantakkan letusan gunung api.

Biji dandelion bisa mencapai jarak sedemikian jauh tanpa mengkonsumsi energi. Kemampuan inilah yang sedang diteliti oleh Cathal Cummins dari Universitas Endinburgh di Skotlandia, dengan harapan bisa menginspirasi desain drone terkecil yang bisa ‘mengendarai angin’. Tapi bagaimana cara bulu halus biji dandelion meniti angin?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi, saat dandelion terbang, bulunya berfungsi sebagai parasut kecil untuk menjaganya tetap melayang. Tapi parasut ini berlubang-lubang atau berpori lho. “Mengapa alam memilih desain berpori seperti itu menjadi parasut?” kata Cummins, seperti dilansir Popular Science.

Cummins dan rekan-rekannya kemudian mendapati bahwa bulu dandelion saling bekerja sama untuk menciptakan pusaran di atas bulu yang membuatnya tetap terbang tinggi. Tinggal di udara selama mungkin memberi kesempatan kepada biji dandelion untuk ditangkap oleh hembusan angin dan dibawa ke wilayah baru. Seperti manusia parasut, biji dandelion mengandalkan hambatan untuk berada lebih lama di udara.

Biji-biji dandelion berbobot kira-kira setengah miligram saja. Untuk mengamati bagaimana mereka bertahan di udara, Cummins dan timnya membangun terowongan angin untuk meniup dandelion dengan lembut ke atas. Saat melayang, gerakan dandelion ini diamati.

Rupanya pori pada parasut dandelion benar-benar membantu menstabilkan biji di udara. “Dengan membiarkan sedikit udara melalui parasut, itu menstabilkan pusaran itu di belakangnya,” kata Cummins.

Massa udara berputar ini membantu meningkatkan daya serap pada biji, dan tercipta saat filamen bersentuhan satu sama lain saat mengapung. Pada skala ini, parasut dandelion benar-benar bekerja lebih baik daripada parasut konvensional dalam menciptakan hambatan.
 
Bulu dandelion ini bisa menginspirasi terciptanya drone berukuran mikro yang bisa terbang tanpa menggunakan daya apapun. Drone mikro ini bisa dipakai untuk meneliti kondisi atmosfer di planet yang jauh atau di kawasan terpencil di Bumi.

Penemuan Cummins dan timnya dilaporkan di pertemuan tahunan American Physical Society Division of Fluid Dynamics di Denver. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER