Buta Warna Pun Berhak Main Game

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Rabu, 13 Des 2017 07:37 WIB
Tidak semua orang bisa menikmati video game, khususnya mereka yang buta warna. Untung ada game ini.
Ilustrasi (Foto: paulinapratko/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Video game merupakan permainan elektronik yang melibatkan interaksi antarmuka dengan pengguna untuk menghasilkan umpan balik secara visual pada perangkat video. Kata video pada video game tradisional disebut perangkat layar raster.

Namun dengan semakin sering orang-orang memakai istilah "video game", kini kata permainan video dapat digunakan untuk menyebut permainan pada perangkat layar apapun termasuk smartphone.

Lalu apa hubungannya video game dengan buta warna? Dalam artikel dapat digarisbawahi tidak membahas seseorang bermain video game lalu menjadi buta warna. Namun, bagaimana peran video game sebagai sarana edukasi untuk mengenalkan warna, mengenal huruf dan angka, sampai belajar bahasa asing, dapat diterima dengan mudah oleh semua orang, termasuk oleh orang yang buta warna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video game pada zaman sekarang sudah berkembang dengan pesat. Dengan teknologi perkembangan video game makin menyerupai bentuk asli di dunia nyata. Permainan warna, cahaya dan efek visual seperti animasi mempercantik dan semakin mendramatisir sebuah video game.

Lantas apakah semua orang di dunia ini bisa menikmati suguhan video game dengan hak yang sama? Tak dapat dipungkiri sebagian orang di dunia ini tidak bisa membedakan tingkat gradasi suatu warna (buta warna).

Seperti yang diansir health.detik.com (8/2/10), buta warna merujuk pada ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Buta warna yang dalam istilah kedokteran dikenal sebagai dyschromatopsia mengacu pada kemampuan untuk melihat beberapa warna (kesulitan membedakan antara warna merah dan hijau).

Sedangkan achromatopsia, yang jarang terjadi, mengacu pada ketidakmampuan mata untuk melihat warna sama sekali. Sebagian besar buta warna adalah sebuah cacat genetik yang muncul bawaan sejak lahir.

Dalam bermain video game justru yang paling penting adalah warna hijau dan merah. Kenapa saya bilang penting? Itu karena tahap paling dasar kita saat bermain video game.

Kita terlebih dahulu harus bisa membedakan tim sendiri dan tim lawan, dan itu biasanya menggunakan simbol warna hijau sebagai kawan dan simbol warna merah untuk lawan.

Menanggapi keresahan tersebut, sepertinya itu yang menjadi inspirasi hadirnya mode buta warna pada update versi terbaru dari video game yang sudah di unduh 50 juta orang di Play Store yaitu Mobile Legends.

Untuk membedakan kawan dan lawan. Terjadi perubahan simbol warna yaitu dengan mengganti warna simbol hijau untuk tim kawan menjadi warna kuning dan warna merah tetap untuk tim lawan.

Video game Mobile Legends termasuk ke dalam jenis Role Playing Game (RPG). Video game jenis ini sesuai dengan terjemahannya bermain peran, memiliki penekanan pada tokoh/peran perwakilan pemain di dalam game. Biasanya adalah tokoh utamanya, di mana seiring permainan berlangsung, karakter dapat berubah dan berkembang ke arah yang diinginkan pemain. Adanya perubahan dengan naiknya level, baik dari status kepintaran, kecepatan dan kekuatan karakter hero dalam game, dan senjata yang semakin sakti.

Dilansir dari id.techinasia.com (21/7/14), tentang pengalaman Risky Maulana, orang yang memiliki kelainan mata berjenis deuteranomali, menceritakan pengalamannya pada saat bermain video game. Sebagai orang yang memiliki deuteranomali beliau enggan menggunakan kata pengidap, karena buta warna memang benar bukanlah sebuah penyakit. Dia hanya memiliki respon terhadap warna yang kurang baik dengan keberadaan warna hijau ketika bermain game.

Risky ingat betul betapa susah payahnya dia bermain video game populer tahun 2003 yaitu Zuma, karena harus mengandalkan respon mencocokkan warna. Dalam game Zuma itu ia mendapati kesulitan saat melontarkan objek berwarna hijau dan kuning yang memiliki spektrum warna yang hampir sama di matanya.

Untuk mengakalinya, Risky sempat terpaksa menaikkan brightness dan contrass dari tabung layar monitor CRT supaya lolos melewati sulitnya permainan di beberapa level viedo game Zuma.

Bisa jadi di luar sana, masih banyak orang yang mengalami kesulitan yang sama atau bahkan lebih buruk. Khususnya untuk yang mengalami kelainan mata, supaya jangan berkecil hati. Perkembangan teknologi diharapkan bisa lebih peduli dengan hal seperti ini, karena buta warna bukan berarti seseorang tidak memiliki kesempatan dan hak yang sama apalagi untuk bermain video game. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER