Jakarta, CNN Indonesia -- Tak banyak medium tempat kamu bisa menemukan segudang informasi mengenai kampus impianmu. Biasanya informasi mengenai kampus ini tersebar di mana-mana, termasuk, tentu saja, dari kampus yang bersangkutan.
Untuk memecahkan masalah ini, Quipper, perusahaan teknologi pendidikan, resmi meluncurkan layanan baru bernama Quipper Campus, di Jakarta, baru-baru ini. Ibarat jendela, dengan layanan ini, kamu bisa mengintip segudang informasi mengenai kampus-kampus terbaik di negeri ini.
Sampai saat ini sudah tersedia berbagai informasi mengenai 500 kampus di Indonesia, yang bisa kamu telusuri di layanan Quipper ini. Saat dibuka, secara default kamu bisa langsung melakukan pencarian berdasarkan lokasi dan jurusan yang kamu inginkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi yang disajikan di sana diklaim berkualitas tinggi. Selain dikumpulkan langsung oleh tim Quipper ke kampus yang bersangkutan, data itu juga secara berkala diperbarui.
Informasi yang diberikan secara gratis kepada pengkses berkaitan dengan jurusan apa saja yang ada di kampus tersebut, mengenai biaya kuliah, sampai soal-soal beasiswa. Bahkan soal gedung dan foto-foto bangunan kampus pun tersedia. Juga tentang tata cara mendaftar.
“Jadi siswa benar-benar tahu dan mengenal perguruan tinggi yang mereka minati,” kata Patricia Sanjoto, Project Leader Quipper Campus.
Solusi ini diberikan untuk menjawab persoalan rendahnya minat siswa sekolah menengah melanjutkan studinya ke perguruan tinggi. Bisa jadi itu gara-gara mereka tidak tahu potensi diri, bingung menentukan perguruan tinggi, serta terbatasnya informasi yang ada.
Kesulitan mencari informasi ini memang diakui oleh pihak sekolah. Amalia, seorang guru BK di SMA 1 Barunawati mengatakan saat ini ada trend siswa mencari referensi mengenai kelanjutan pendidikannya ke guru BK. Tapi guru BK kesulitan menemukan sumber yang komprehensif.
“Dulu kami harus cari sendiri informasinya ke kampus-kampus, tidak mudah,” tutur Amalia.
Tak heran kalau minimnya informasi ini ikut membuat rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) alias partisipasi penduduk Indonesia berusia 19-24 tahun untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Menurut catatan otoritas pendidikan tinggi, persentasenya hanya 30 persen.
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI menargetkan APK mencapai 75 persen pada 2045. Masih ada waktu untuk mengejar target itu, tapi tak hanya pihak pemerintah yang bisa mewujudkannya. Swasta pun bisa ikut berperan.
“Kami ingin membantu dengan menyediakan solusi bagi para siswa untuk membangun mimpi masa depan mereka,” tutur Takuya Homma, Country Manager Quipper Indonesia.
Peluang monetisasiMeski disediakan gratis, lantas dari mana Quipper mendapatkan benefit dari layanan Quipper Campus? Takuya Homa sih menegaskan, motivasi mereka sebetulnya ingin membantu. Tapi bukan tak mungkin akan terbuka peluang memonetisasi layanan tersebut.
Salah satunya adalah soal pencarian. Pertanyaan yang muncul, bagaimana sebuah kampus bisa berada di urutan teratas pencarian? Itulah peluang yang kemungkinan bisa jadi peluang. Saat dikonfirmasi, Takuya Homa sendiri tak banyak bicara mengenai peluang itu.
(ded/ded)