Jakarta, CNN Indonesia -- Kalian pasti tahu dong, membaca buku sangat penting bagi setiap orang. Karena hal itu akan mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi mereka yang melakukannya. Namun walaupun kita sudah mengerti bahwa membawa buku adalah hal yang penting, tetapi belum banyak dilakukan, khususnya para remaja.
Hal ini memang menjadi keprihatinan banyak pihak, baik itu pendidik, orangtua maupun pemerintah. Upaya-upaya untuk membangun kesadaran masyarakat untuk gemar membaca telah lama dilakukan dengan banyak cara.
Berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendidikan, United Nation Education Society and Cultural Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia. Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari negara-negara maju yang memiliki tradisi membaca cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahu nggak sih, teman-teman, kalau Jepang, Amerika, Jerman dan negara maju lainnya dengan kebiasaan masyarakat membaca buku begitu pesat peradabannya. Masyarakat negara tersebut sudah menjadikan buku sebagai sahabat yang menemani mereka ke mana pun mereka pergi.
Kadang kita lihat buku di tangan mereka kala antre membeli karcis, menunggu kereta, di dalam bus, di bandara, kedai kopi dan tempat-tempat lain. Di Indonesia, kebiasaan ini belum tampak. Mungkin baru beberapa orang saja.
Di zaman sekarang ini, remaja membaca buku apabila sedang membutuhkan sumber untuk mengerjakan tugas. Fenomena seperti ini juga sering terjadi saat seorang mahasiswa sedang menyusun tugas akhir atau skripsi.
Coba deh kalian pikirkan, akibat dari kurangnya budaya membaca, pola pikir remaja menjadi praktis dan itu membuat mereka mudah frustasi. Padahal, dengan membaca pola pikir seseorang akan lebih terbuka dan banyak hal-hal positif yang akan didapatkannya. Dan yang mebuat lebih menguntungkan dari membaca buku adalah kita dapat menguasai dunia.
Nah, maka dari itu teman teman, mari membaca buku apapun itu jenis bukunya agar menyadari bahwa buku itu adalah jantung kehidupan. Karena dengan membaca buku, kita dapat terlihat seperti pribadi yang pintar, berwawasan luas dan dapat 'berperang' melawan dunia.
(ded/ded)