Majas perbandingan merupakan jenis majas yang paling sering digunakan dalam sebuah karya sastra, baik itu pada prosa maupun puisi.
Majas perbandingan yang cukup familiar salah satunya adalah majas metafora. Selain itu, ada macam-macam majas perbandingan lainnya. Sebut saja, majas simile, personifikasi, alegori, pleonasme, asosiasi, dan sebagainya.
Sebelum membahas lebih jauh, ketahui dulu apa itu majas perbandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Majas perbandingan adalah gaya bahasa kiasan yang menyatakan sebuah perbandingan antara satu hal atau objek dengan yang lainnya yang dianggap sama.
Penggunaan majas perbandingan ini akan memberikan kesan dan pengaruh terhadap pembaca atau pendengar.
Majas perbandingan biasanya menggambarkan tentang dua hal yang memiliki kesamaan, berupa sifat, tingkah laku, keadaan, ataupun suasana tertentu.
![]() |
Berdasarkan cirinya, majas perbandingan terbagi atas beberapa macam. Yaitu majas metafora, simile, personifikasi, hiperbola, asosiasi, metonimia, sinestesia, alegori, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.
Berikut penjelasannya.
Metafora berasal dari bahasa Yunani metaphora yang artinya memindahkan. Istilah metaphora diturunkan dari kata meta yang artinya di atas dan pherein yang artinya membawa.
Majas metafora membantu orang yang berbicara atau menulis untuk menggambarkan hal-hal dengan jelas, dengan cara membanding-bandingkan suatu hal dengan hal lain yang memiliki ciri-ciri atau sifat yang hampir atau sama persis.
Contoh majas metafora:
Majas simile merupakan majas yang menggambarkan suatu keadaan dengan membanding-bandingkan suatu hal dengan hal lainnya yang pada hakikatnya berbeda namun disengaja untuk dipersamakan.
Istilah simile berasal dari bahasa Latin simile yang bermakna seperti. Biasanya majas ini kerap dianggap mirip dengan majas metafora.
Padahal, terdapat perbedaan di keduanya. Ciri-ciri majas simile menggunakan kata-kata pembanding, seperti: sebagai, ibarat, umpama, bak, laksana, serupa.
Contoh majas simile:
Selanjutnya adalah majas personifikasi. Majas personifikasi dikenal sebagai gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani pada barang atau benda yang tidak bernyawa ataupun pada ide yang abstrak.
Personifikasi atau disebut juga penginsanan ini menggambarkan atau mempersamakan benda-benda dengan manusia yang punya sifat, kemampuan, pemikiran, perasaan, seperti yang dimiliki manusia.
Contoh majas personifikasi:
Majas hiperbola adalah sebuah kiasan yang menggambarkan sesuatu secara berlebihan, seakan lebih besar dari kenyataannya. Majas hiperbola digunakan untuk memberi kesan dramatis.
Contoh majas hiperbola:
Majas asosiasi merupakan majas perbandingan yang disampaikan dengan cara melukiskan suatu hal dengan cara membandingkan suatu hal dengan hal lain, sesuai dengan keadaan hal yang dimaksud.
Majas asosiasi adalah perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
Contoh majas asosiasi:
Lihat Juga : |
Majas metonimia bisa diketahui dengan mudah karena menggunakan merek dari sesuatu yang sudah dikenal umum.
Contoh majas metonimia:
Majas sinestesia berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indera yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Dalam majas sinestesia, perbandingan dilakukan dengan cara membandingkannya dengan sesuatu yang dapat dirasakan oleh panca indera.
Contoh majas sinestesia:
Majas alegori merupakan sebuah majas yang membandingkan dua objek dengan penggambaran atau cara lain.
Contoh majas alegori:
Majas pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan dari objek tersebut.
Contoh majas pars pro toto:
Majas ini merupakan kebalikan dari majas pars pro toto. Majas totem pro parte menggunakan keseluruhan objek untuk merujuk sebagian dari objek tersebut.
Contoh majas totem pro parte:
Majas eufemisme digunakan untuk menggantikan istilah dengan istilah lain yang lebih halus sehingga tidak menyinggung perasaan.
Contoh majas eufemisme:
Itulah majas-majas yang termasuk dalam majas perbandingan. Semoga membantu.