Majas Perbandingan: Pengertian, Macam-Macam, dan Contohnya

CNN Indonesia
Selasa, 01 Nov 2022 08:00 WIB
Majas perbandingan merupakan jenis majas yang sering digunakan dalam karya sastra. Berikut macam-macam majas perbandingan dan contohnya.
Ilustrasi. Majas perbandingan merupakan jenis majas yang sering digunakan dalam karya sastra. Berikut macam-macam majas perbandingan dan contohnya. (Foto: Raw Pixel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Majas perbandingan merupakan jenis majas yang paling sering digunakan dalam sebuah karya sastra, baik itu pada prosa maupun puisi.

Majas perbandingan yang cukup familiar salah satunya adalah majas metafora. Selain itu, ada macam-macam majas perbandingan lainnya. Sebut saja, majas simile, personifikasi, alegori, pleonasme, asosiasi, dan sebagainya.

Sebelum membahas lebih jauh, ketahui dulu apa itu majas perbandingan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pengertian Majas Perbandingan

Majas perbandingan adalah gaya bahasa kiasan yang menyatakan sebuah perbandingan antara satu hal atau objek dengan yang lainnya yang dianggap sama.

Penggunaan majas perbandingan ini akan memberikan kesan dan pengaruh terhadap pembaca atau pendengar.

Majas perbandingan biasanya menggambarkan tentang dua hal yang memiliki kesamaan, berupa sifat, tingkah laku, keadaan, ataupun suasana tertentu.

Macam-Macam Majas Perbandingan dan Contohnya

Ilustrasi PenaIlustrasi. Macam-macam majas perbandingan (Foto: Unsplash/Pixabay)

Berdasarkan cirinya, majas perbandingan terbagi atas beberapa macam. Yaitu majas metafora, simile, personifikasi, hiperbola, asosiasi, metonimia, sinestesia, alegori, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.

Berikut penjelasannya.

1. Majas metafora

Metafora berasal dari bahasa Yunani metaphora yang artinya memindahkan. Istilah metaphora diturunkan dari kata meta yang artinya di atas dan pherein yang artinya membawa.

Majas metafora membantu orang yang berbicara atau menulis untuk menggambarkan hal-hal dengan jelas, dengan cara membanding-bandingkan suatu hal dengan hal lain yang memiliki ciri-ciri atau sifat yang hampir atau sama persis.

Contoh majas metafora:

  • Pustaka itu gudangnya ilmu, dan membaca adalah kuncinya.
  • Buku adalah jendela dunia, sehingga rajin-rajinlah membaca.
  • Rumahku surgaku, di dalamnya aku bisa merasa tenang dan nyaman.
  • Meskipun sosoknya gagah perkasa, tapi ia cuma seekor kambing jantan di hadapan harimau betina yang kelaparan.


2. Majas simile

Majas simile merupakan majas yang menggambarkan suatu keadaan dengan membanding-bandingkan suatu hal dengan hal lainnya yang pada hakikatnya berbeda namun disengaja untuk dipersamakan.

Istilah simile berasal dari bahasa Latin simile yang bermakna seperti. Biasanya majas ini kerap dianggap mirip dengan majas metafora.

Padahal, terdapat perbedaan di keduanya. Ciri-ciri majas simile menggunakan kata-kata pembanding, seperti: sebagai, ibarat, umpama, bak, laksana, serupa.

Contoh majas simile:

  • Nasibnya sungguh tak menentu seperti air di daun talas.
  • Kakak beradik itu selalu bertengkar bagai anjing dengan kucing.
  • Laksana air dengan minyak yang tidak dapat menyatu.

3. Majas personifikasi

Selanjutnya adalah majas personifikasi. Majas personifikasi dikenal sebagai gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani pada barang atau benda yang tidak bernyawa ataupun pada ide yang abstrak.

Personifikasi atau disebut juga penginsanan ini menggambarkan atau mempersamakan benda-benda dengan manusia yang punya sifat, kemampuan, pemikiran, perasaan, seperti yang dimiliki manusia.

Contoh majas personifikasi:

  • Badai tsunami menyapu bersih Aceh pada 2004 silam.
  • Harta warisan Mbah Joko mampu menghidupi anak cucunya selama bertahun-tahun.
  • Raungan suara sirene mobil ambulans membuat semua pengguna jalan menepi.
  • Gunung Semeru di Lumajang memuntahkan lava dan awan panas pada siang itu.

4. Majas hiperbola

Majas hiperbola adalah sebuah kiasan yang menggambarkan sesuatu secara berlebihan, seakan lebih besar dari kenyataannya. Majas hiperbola digunakan untuk memberi kesan dramatis.

Contoh majas hiperbola:

  • Hatiku tercabik-cabik melihat kau berdua dengannya
  • Bondan lari secepat kilat setelah mendengar kabar buruk itu.
  • Di usianya yang tak lagi muda, Mbah Tarno masih harus banting tulang menghidupi istri dan cucunya.

5. Majas asosiasi

Majas asosiasi merupakan majas perbandingan yang disampaikan dengan cara melukiskan suatu hal dengan cara membandingkan suatu hal dengan hal lain, sesuai dengan keadaan hal yang dimaksud.

Majas asosiasi adalah perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.

Contoh majas asosiasi:

  • Masalahnya bagai benang kusut yang sulit untuk ditemukan jalan keluarnya.
  • Suaranya merdu bagai buluh perindu.
  • Internet diibaratkan pedang bermata dua, bisa memudahkan manusia tapi juga bisa menjadi persoalan jika tak digunakan dengan bijak.

6. Majas metonimia

Majas metonimia bisa diketahui dengan mudah karena menggunakan merek dari sesuatu yang sudah dikenal umum.

Contoh majas metonimia:

  • Perjalanan dari Jakarta ke Surabaya lebih cepat jika naik Garuda.
  • Ayah selalu menikmati secangkir kapal api panas sebelum berangkat ke kantor.
  • Ibu menyuruh adik membeli aqua untuk disuguhkan kepada tamu.


7. Majas sinestesia

Majas sinestesia berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indera yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

Dalam majas sinestesia, perbandingan dilakukan dengan cara membandingkannya dengan sesuatu yang dapat dirasakan oleh panca indera.

Contoh majas sinestesia:

  • Wajahnya memucat masam ketika terbongkar aksi kejahatannya.
  • Senyumnya yang manis membuatku tak bisa berhenti memikirkan gadis itu.
  • Ucapannya sungguh pedas hingga membuatku tak kuasa menahan air mata.

8. Majas alegori

Majas alegori merupakan sebuah majas yang membandingkan dua objek dengan penggambaran atau cara lain.

Contoh majas alegori:

  • Jangan sombong, karena hidup ibarat roda yang selalu berputar, kadang di atas, kadang di bawah.
  • Lidah manusia ibarat pisau yang sangat tajam, maka berhati-hatilah dalam bertutur.
  • Anak yang baru lahir itu ibarat kertas putih. Orang tualah yang akan menuliskan sesuatu di atasnya.


9. Majas pars pro toto

Majas pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan dari objek tersebut.

Contoh majas pars pro toto:

  • Karena tak mampu bayar sewa, Ani terpaksa angkat kaki dari kontrakan itu.
  • Sedari pagi Arini tak menampakkan batang hidungnya di kantor.


10. Majas totem pro parte

Majas ini merupakan kebalikan dari majas pars pro toto. Majas totem pro parte menggunakan keseluruhan objek untuk merujuk sebagian dari objek tersebut.

Contoh majas totem pro parte:

  • Indonesia menjadi ruan rumah KTT G20 pada 2022.
  • Hujan deras yang mengguyur semalam membuat Jakarta terendam banjir.


11. Majas eufemisme

Majas eufemisme digunakan untuk menggantikan istilah dengan istilah lain yang lebih halus sehingga tidak menyinggung perasaan.

Contoh majas eufemisme:

  • Bu Yati sekarang menjadi asisten rumah tanggaku yang baru, menggantikan Yuk Jum yang balik kampung. (asisten rumah tangga = pembantu)
  • Akibat pandemi, sebagian buruh di pabrik itu harus rela dirumahkan tanpa diberi pemberitahuan. (dirumahkan = di-PHK)
  • Banyak tunakarya di ibu kota yang terpaksa mengemis demi menghidupi keluarga. (tunakarya = tidak punya pekerjaan)

Itulah majas-majas yang termasuk dalam majas perbandingan. Semoga membantu.

(ira/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER