Pengertian Konjungsi, Macam-Macam, dan Contohnya dalam Kalimat

CNN Indonesia
Kamis, 08 Des 2022 09:00 WIB
Ilustrasi. Dengan konjungsi yang tepat, maka teks yang disampaikan jadi mudah dipahami pembaca. Berikut pengertian konjungsi, macam-macam, serta contohnya. (Foto: Pixabay/condesign)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keberadaan konjungsi sangatlah penting dalam sebuah teks. Dengan penggunaan konjungsi yang tepat, maka teks atau tulisan yang disampaikan jadi mudah dipahami oleh pembaca.

Lantas apa itu konjungsi? Berikut pengertian konjungsi dalam bahasa Indonesia, macam-macam, beserta contohnya.


Pengertian Konjungsi dalam Bahasa Indonesia

Ahli linguistik bahasa Indonesia Abdul Chaer mendefinisikan konjungsi sebagai kata-kata yang menghubungkan satuan-satuan sintaksis-baik antara kata dengan kata, antara frase dengan frase, antara klausa dengan klausa, atau antara kalimat dengan kalimat.

Senada, konjungsi menurut pakar bahasa Indonesia Harimurti Kridalaksana adalah kategori kata yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaksis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi.

Sederhananya, pengertian konjungsi adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Contoh konjungsi: dan, atau, karena, sejak, sebelum, sedangkan, meskipun, dan masih banyak lagi.

Mengutip buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (1993) karya Hasan Alwi dkk, konjungsi termasuk dalam kelas kata tugas.

Kata tugas berfungsi sebagai kata yang menyatakan hubungan suatu unsur dengan unsur lainnya dalam frasa atau kalimat.

Ciri dari kata tugas adalah tidak memiliki arti leksikal, melainkan hanya mempunyai arti gramatikal. Maksudnya, kata tugas seperti konjungsi ini hanya memiliki arti jika dikaitkan atau dirangkai dalam frasa atau kalimat.

Misalnya konjungsi 'dan'. Dan tidak memiliki arti leksikal yang terdapat dalam kamus. Namun, jika konjungsi 'dan' dirangkai dalam sebuah kalimat, maka ia memiliki arti gramatikal yang menyatakan makna hubungan gabungan antara dua buah kata.


Macam-Macam Konjungsi dan Contohnya

Konjungsi disebut juga sebagai kata hubung. Fungsinya yakni untuk menghubungkan dua satuan bahasa, baik yang setara (sederajat) maupun yang tidak setara.

Konjungsi dibagi ke dalam empat macam berdasarkan perilaku sintaktisnya dalam kalimat, yaitu 1) konjungsi koordinatif, 2) konjungsi korelatif, 3) konjungsi subordinatif, dan 4) konjungsi antarkalimat.


1. Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama penting atau memiliki status sintaktis yang sama.

Berikut contoh konjungsi koordinatif dan maknanya:


Berikut contoh penggunaan konjungsi koordinatif dalam kalimat:


2. Konjungsi Korelatif

Konjungsi korelatif berfungsi untuk menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang umumnya terpisah satu dengan yang lain.

Berikut konjungsi korelatif dan contoh kalimatnya:


3. Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu tidak memiliki status sintaktis yang sama. Salah satu dari klausa itu merupakan klausa subordinatif.

Dari perilaku sintaktis dan semantisnya, konjungsi subordinatif dapat dibagi menjadi 13 kelompok. Berikut pembagian jenis konjungsi subordinatif dan contohnya.


i. Konjungsi subordinatif waktu


ii. Konjungsi subordinatif syarat: asalkan, apabila, jika, jikalau, kalau, manakala

iii. Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, sekiranya, seumpamanya, andai kata

iv. Konjungsi subordinatif tujuan: agar, biar, supaya

v. Konjungsi subordinatif konsesif: biarpun, kendatipun, meskipun, walaupun, sekalipun, sungguhpun

vi. Konjungsi subordinatif pembandingan: alih-alih, daripada, ibarat, laksana, seakan-akan, sebagai, sebagaimana, seolah-olah, seperti

vii. Konjungsi subordinatif sebab: karena, sebab, oleh karena, oleh sebab

viii. Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, makanya, sampai-sampai

ix. Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa

x. Konjungsi subordinatif cara: dengan, tanpa

xi. Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa

xii. Konjungsi subordinatif atributif: yang

xiii. Konjungsi subordinatif perbandingan: ... sama ... dengan; ... lebih ... dari ....


4. Konjungsi Antarkalimat

Ketiga jenis konjungsi di atas merupakan konjungsi intrakalimat. Sementara untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain membutuhkan konjungsi antarkalimat.

Berbeda dengan konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat selalu digunakan di awal kalimat baru yang ditandai dengan huruf kapital dan diikuti tanda koma.

Berikut contoh konjungsi antarkalimat.

a) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan kalimat sebelumnya.


b) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya.


c) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya.


d) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya.


e) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan keadaan sebenarnya.

f) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya.

g) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya,

h) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan keeksklusifan dan keinklusifan.

i) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi.


j) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat.

k) Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya.

Berikut beberapa contoh kalimat yang menggunakan konjungsi antarkalimat:

  1. Kami tidak sependapat dengan dia. Biarpun begitu, kami tidak akan menghalanginya.
  2. Perbuatan baik akan mendapat balasan yang baik pula. Bahkan, seringkali melebihi yang kita bayangkan.
  3. Pak Slamet terkena penyakit kencing manis. Selain itu, dia juga mengidap hipertensi.
  4. Mayoritas anak muda akan langsung membeli mobil baru. Kecuali itu, Sugeng lebih memilih berinvestasi.
  5. Pencopet itu mengabaikan tembakan peringatan dari polisi. Sebaliknya, ia justru melawan ketika hendak ditangkap.
  6. Kondisi perumahan kita memang sudah mulai aman. Akan tetapi, masing-masing penghuni tetap harus tetap waspada.
  7. Kita tak akan pernah tahu masa depan seseorang. Oleh karena itu, jangan meremehkan orang bodoh sekalipun.

Demikian pengertian konjungsi, macam-macam, dan contohnya dalam kalimat. Semoga membantumu belajar bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

(fef/fef)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK