Pengertian dan Ciri-Ciri Pengendalian Sosial Dilengkapi Contohnya

Pengendalian sosial merupakan salah satu usaha dari individu atau masyarakat untuk mencegah terjadinya penyimpangan sosial. Ciri-ciri pengendalian sosial dan contohnya sendiri dapat terlihat dalam kehidupan bermasyarakat.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ciri dan contohnya, sebaiknya memahami terlebih dahulu pengertian dari pengendalian sosial.

Lihat Juga : Pengertian dan Ciri-Ciri Stratifikasi Sosial di Masyarakat

Pengertian Pengendalian Sosial

Ilustrasi. Pengertian dan ciri-ciri pengendalian sosial (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)

Merujuk buku Pendalaman Materi Sosiologi oleh Dr. Tjipto Subadi, M.Si., terdapat beberapa pengertian pengendalian sosial dari para ahli Sosiologi.

Menurut Peter L. Berger, pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.

Sementara Roucek mengatakan pengendalian sosial adalah istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana. Kemudian individu dianjurkan, dibujuk, atau dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok.

Ahli sosiologi Bruce J. Cohen mengatakan pengendalian sosial adalah cara-cara yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat.

Ciri-Ciri Pengendalian Sosial

Dikutip dari ebook Pengantar Sosiologi oleh Trisni Andayani, Ayu Febryani, Dedi Andriansyah, berikut ini ciri-ciri pengendalian sosial.

• Suatu cara, metode, atau teknik tertentu terhadap masyarakat.
• Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan yang terus terjadi di dalam suatu masyarakat.
• Dapat dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya atau oleh suatu kelompok terhadap individu.
• Dilaksanakan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah pihak.

Sifat Pengendalian Sosial

Sifat pengendalian sosial dibagi menjadi dua, yakni preventif dan represif. Berikut penjelasannya.

1. Pengendalian sosial preventif

Pengendalian sosial preventif adalah pengendalian yang dilakukan sebelum terjadinya perilaku menyimpang. Contoh langkah tindakan preventif yang dilakukan melalui sosialisasi, pendidikan, penyuluhan, atau nasihat agar tidak melakukan penyimpangan sosial.

2. Pengendalian sosial represif

Pengendalian sosial represif merupakan pengendalian yang dilakukan setelah terjadinya penyimpangan. Upaya represif yang dilakukan melalui cara pemberian hukuman, sanksi, nasihat, atau penyuluhan.

Lihat Juga : Apa yang Dimaksud Suku Bangsa?

Cara Pengendalian Sosial

Diperlukan cara-cara tertentu agar proses pengendalian sosial di masyarakat dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan mencapai tujuan yang diinginkan.

1. Pengendalian tanpa kekerasan (persuasi)

Pengendalian tanpa kekerasan atau persuasi biasanya dilakukan terhadap suatu masyarakat yang relatif hidup dalam keadaan tenteram. Sebagai besar nilai dan norma telah melembaga dan mendarah daging dalam diri warganya.

Contoh pengendalian ini dilakukan dengan pemberian ceramah umum atau keagamaan, pidato-pidato pada acara resmi, dan lainnya.

2. Pengendalian dengan kekerasan (koersi)

Pengendalian dengan kekerasan atau koersi dilakukan bagi masyarakat yang kurang tenteram atau jika cara pengendalian tanpa kekerasan tidak berhasil.

Misalnya menindak tegas para pengedar, bandar, pemakai narkoba, dan pihak-pihak terkait dengan menjatuhi hukuman penjara. Jenis pengendalian dengan kekerasan ini dibagi dua yakni kompulsi dan pervasi.

3. Pengendalian informal

Pengendalian sosial secara tidak resmi (informal) dapat dilakukan melalui desas-desus, pengucilan, celaan, dan ejekan.

Lihat Juga : Pengertian, Ciri-Ciri, dan Fungsi Struktur Sosial di Masyarakat

Demikian pengertian dan ciri-ciri pengendalian sosial dilengkapi contohnya. Semoga bermanfaat.