Makhluk hidup tercipta dan berkembang dari sel-sel induk yang bertambah menjadi sel anakan melalui proses pembelahan. Salah satu jenis pembelahan yang terjadi adalah pembelahan meiosis.
Berikut penjelasan mengenai pembelahan meiosis dikutip dari Modul Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meiosis adalah pembelahan sel yang berlangsung dalam dua kali pembelahan dan menghasilkan empat sel anakan.
Masing-masing sel anakan ini mengandung separuh kromosom dari jumlah kromosom induknya. Pembelahan meiosis terjadi pada waktu pembentukan gamet-gamet.
Tahap pembelahan meiosis terdiri dari dua bagian, yaitu meiosis I dan meiosis II tanpa melalui interfase. Interfase terjadi sebelum atau sesudah meiosis.
Tahap meiosis I terdiri dari fase profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I. Berikut penjelasan masing-masing fase.
Fase profase I terdiri dari beberapa tahapan, berikut rinciannya.
Leptoten
Pada fase leptoten, kromatin atau bagian dari inti sel tampak seperti benang-benang panjang yang halus dan melingkar-lingkar.
Zygoten
Benang-benang kromatin selanjutnya berubah bentuk menjadi batang-batang kromosom. Masing-masing kromosom mencari pasangannya sendiri yang sama dan sebangun atau menyerupai.
Hal ini dikenal sebagai kromosom homolog. Proses mencari pasangan ini dikenal juga dengan istilah sinapsis.
Pachyten
Kromosom homolog yang terbentuk, terdiri dari dua kromatid. Mereka kemudian membentuk bivalen dan selanjutnya menjadi haploid. Lalu, mereka masuk ke fase pachyten yang merupakan proses pindah silang.
Diploten
Kromatid-kromatid yang memisah kemudian membentuk sentromer yang merupakan kromatid paling kuat. Sisanya tetap berdekatan yang disebut sebagai kiasma atau persilangan dua dari empat kromatid suatu kromosom dengan pasangan kromosom homolognya.
Di kiasma, kromatid yang tak serupa akan putus, tetapi saling bersambung secara resiprok yang disebut pindah silang. Peristiwa ini merupakan salah satu penyumbang keanekaragaman individu makhluk hidup.
Diakinesis
Proses ini merupakan fase hilangnya nukleolus dan membran nukleus. Lalu, tetrad mulai bergerak ke bidang equator.
Pada fase ini, tetrad kromosom sudah berada di bidang equator. Selanjutnya di bidang equator, benang spindel (mikrotubula) melekatkan diri pada setiap sentromer kromosom. Ujung benang spindel yang lain membentang melekat di kedua kutub pembelahan yang berlawanan.
Kromosom homolog yang berisi dua kromatid kemudian ditarik oleh benang spindel. Tujuan fase ini untuk membagi isi kromosom menjadi bagian diploid dan haploid.
Kromosom homolog yang sudah membelah melalui dua fase, yaitu sitokinesis I yaitu proses pemisahan kromosom homolog menjadi dua sel. Lalu, fase interkinesis, yaitu tahap di antara dua pembelahan meiosis dengan kandungan DNA rangkap.
Tahap pembelahan meiosis II terdiri dari fase profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Berikut penjelasan masing-masing fase.
Pada fase ini, kromatid kembaran masih melekat pada sentromer kromosom.
Kromosom yang berisi dua kromatid akan merentang dan terbentuklah benang-benang spindel dengan satu ujung melekat pada sentromer dan sisanya menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan.
Benang-benang spindel kemudian menarik kromatid ke kutub berlawanan, sehingga kromosom memisahkan kedua kromatid dan menuju kutub yang berbeda. Kromatid yang terpisah disebut sebagai kromosom.
Kromosom dari kromatid yang terpisah mencapai kutub pembelahan dan melahirkan empat inti mengandung setengah pasang kromosom (haploid) dan satu salinan DNA.
Kemudian, masuklah pembelahan ke fase sitokinesis II, yaitu tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan menghasilkan empat sel kembar haploid sebagai hasil dari keseluruhan tahapan pembelahan meiosis.
Demikian penjelasan pembelahan meiosis pada makhluk hidup. Semoga bermanfaat.
(uli/juh)