Pengertian Investasi, Jenis, Tujuan, dan Cara Melakukannya

Pengertian investasi kerap didefinisikan sebagai kegiatan untuk mendapatkan keuntungan. Sebut saja menanam saham, emas, surat berharga, dan asuransi termasuk salah satu cara seseorang melakukan investasi.

Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, banyak orang yang memilih untuk berinvestasi. Tujuannya untuk dinikmati dalam jangka panjang. 

Lihat Juga : Tips Mudah Wujudkan Resolusi Keuangan dengan Konsisten Berinvestasi

Pengertian Investasi

Ilustrasi. Pengertian investasi, tujuan, dan jenisnya (iStockphoto/arthon meekodong)

Ada berbagai macam pendapat para ahli soal pengertian investasi dalam Buku Dasar-Dasar Manajemen Investasi. Menurut Fabozzi & Drake (2009) investasi sebagai kegiatan mengelola aset berharga.

Reilly & Brown menjelaskan investasi sebagai kesediaan seseorang atau investor mengalokasikan uang dalam nilai tertentu saat ini guna memperoleh kompensasi di kemudian hari.

Bodie, Kane & Marcus (2014) menjelaskan investasi sebagai kesediaan seseorang mengalokasikan uang atau sumber daya berharga pada masa ini dan menahannya untuk tidak mengonsumsi uang tersebut hingga waktu yang ditentukan untuk memperoleh laba di kemudian hari.

Mereka juga berpendapat investasi relevan untuk menjelaskan alokasi sumber daya tidak nyata.

Secara umum, investasi berkaitan dengan kemauan seseorang untuk melepaskan atau mengorbankan sumber daya bernilai di masa sekarang untuk menerima keuntungan di masa mendatang.

Dalam konteks bisnis, investasi merupakan proses pengelolaan dana atau menanamkan dana atau modal di masa sekarang dengan harapan akan menerima sejumlah aliran pembayaran yang menguntungkan di kemudian hari.

Orang yang melakukan investasi disebut dengan investor. Biasanya investor akan membeli aset keuangan dan mengharapkan kenaikan harga aset di kemudian hari.

Ada dua jenis investor berdasarkan subjeknya:

1. Investor individu seperti mahasiswa, ibu rumah tangga, atau pengusaha.
2. Investor institusi seperti pemerintah, bank, perusahaan asuransi, lembaga pengelola dana pensiun, sekuritas atau perusahaan investasi.

Selain itu, ada dua jenis investor berdasarkan jumlah saham yang dikelola:

1. Investor mayoritas atau pemegang saham mayoritas.
2. Investor kecil atau pemegang saham yang mengelola investasi dalam jumlah sedikit.

Jenis Investasi

Berdasarkan Buku Hukum Investasi, ada dua jenis investasi berdasarkan kontrol atau pengawasan terhadap perusahaan:

1. Investasi tidak langsung atau indirect atau portfolio investment

Investasi tidak langsung merupakan investasi yang berorientasi jangka pendek dan lebih spekulatif dibandingkan investasi langsung.

Sebab, investor dengan mudah dapat mengubah investasinya dari pembelian surat berharga satu sekuritas lainnya yang lebih menguntungkan.

Sifat investasi tidak langsung adalah spekulatif, mudah berubah dan berorientasi jangka pendek, dilakukan dengan membeli surat berharga seperti penyertaan saham maupun utang, dan tidak menjadi fokus hukum investasi.

Investasi portofolio di bawah pengawasan bank sentral, menteri keuangan, bendahara negara atau badan pengawas pasar modal.

Ada tiga jenis investasi tidak langsung yaitu partisipasi modal atau penyertaan, pembelian surat berharga yang bersifat penyertaan, dan perjanjian kontraktual.

2. Investasi langsung

Investasi langsung merupakan investasi jangka panjang pada suatu perusahaan atau bisnis baru atau yang sudah ada diikuti dengan kontrol atas manajemen secara aktif dari investor.

Ciri investasi langsung adalah:

• Bersifat jangka panjang.
• Dilakukan dengan kegiatan usaha, mendirikan perusahaan atau pabrik dan mengerjakan proyek produktif atau konstruksi.
• Investor ikut serta melakukan pengelolaan, pengawasan, atau kontrol di perusahaan.
• Kedudukan penanaman modal pada investasi langsung investor umumnya merupakan pemilik perusahaan yang ikut aktif mengelola, mengontrol dan berpengaruh dominan dalam usaha serta tanggung jawab atas pengembangan usaha.
• Kepemilikan umumnya atas benda berwujud seperti mesin, gedung atau benda tahan lama yang sifatnya tidak mudah hancur.
• Terdapat transfer of physical property yaitu arus modal yang masuk berupa benda-benda fisik dan berujud.
• Risiko investasi tersebut relatif lebih kecil karena dilindungi oleh hukum kebiasaan internasional untuk aset asing.
• Terikat tempat, artinya harus dilakukan dengan mendirikan usaha di wilayah tertentu di suatu negara.
• Kerja sama dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum setempat.

Investasi langsung dibagi menjadi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri.

Lihat Juga : Tips Aman Nabung di Bank Agar Tak Dibobol seperti Nasabah BCA Surabaya

Tujuan Investasi

Tujuan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Mengutip Buku Konsep Dasar Investasi dan Pasar Modal, berikut ini tujuan investasi:

• Dari durasi investasi ada tujuan jangka pendek dan jangka panjang
• Dari sisi kebutuhan ada untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder, pendidikan anak, kesehatan dan spekulasi.

Cara Melakukan Investasi

Dalam proses investasi, seorang investor berinvestasi dalam sekuritas yaitu sekuritas apa yang dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan akan dilakukan. Berikut langkah yang harus dilakukan:

• Menentukan kebijakan investasi
• Analisis sekuritas
• Pembentukan portofolio
• Melakukan revisi portofolio
• Evaluasi kinerja portofolio

Namun, sebelum melakukan investasi tersebut ada baiknya beberapa hal diperhatikan:

• Pahami tujuan dan sumber daya investasi
• Tingkat profil resiko yang ditoleransi
• Tentukan jangka waktu investasi
• Tingkat pengembalian investasi yang diinginkan
• Kebutuhan likuiditas
• Strategi investasi
• Peraturan dan undang-undang yang berlaku
• Pajak
• Manfaatkan jasa profesional

Lihat Juga : Mengenal Apa Itu Debit dalam Akuntansi, Pengertian dan Mekanismenya

Demikian ulasan tentang pengertian investasi, tujuan, dan jenisnya yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.