Bacaan surat pendek Juz Amma: Al Ghaasyiyah - Al Qadr.
هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْغَاشِيَةِۗ
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal atāka ḥadīṡul-gāsyiyah(ti)
"Sudahkah sampai kepadamu berita tentang al-Gāsyiyah (hari Kiamat yang menutupi kesadaran manusia dengan kedahsyatannya)?"
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ خَاشِعَةٌ ۙ
Wujūhuy yauma'iżin khāsyi'ah(tun)
"Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk hina,"
عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ ۙ
Amilatun nāṣibah(tun)
"(karena) berusaha keras (menghindari azab neraka) lagi kepayahan (karena dibelenggu)."
تَصْلٰى نَارًا حَامِيَةً ۙ
Taṣlā nāran ḥāmiyah(tan)
"Mereka memasuki api (neraka) yang sangat panas."
تُسْقٰى مِنْ عَيْنٍ اٰنِيَةٍ ۗ
Tusqā min 'ainin āniyah(tin)
"(Mereka) diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas."
لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ اِلَّا مِنْ ضَرِيْعٍۙ
Laisa lahum ṭa'āmun illā min ḍarī'(in)
"Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri,"
لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِيْ مِنْ جُوْعٍۗ
Lā yusminu wa lā yugnī min jū'(in)
"yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar."
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاعِمَةٌ ۙ
Wujūhuy yauma'iżin nā'imah(tun)
"Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri,"
لِّسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ ۙ
Lisa'yihā rāḍiyah(tun)
"merasa puas karena usahanya."
فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍۙ
Fī jannatin 'āliyah(tin)
"(Mereka) dalam surga yang tinggi."
لَّا تَسْمَعُ فِيْهَا لَاغِيَةً ۗ
Lā tasama'u fīhā lāgiyah(tan)
"Di sana kamu tidak mendengar (perkataan) yang tidak berguna."
فِيْهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ ۘ
Fīhā 'ainun jāriyah(tun)
"Di sana ada mata air yang mengalir."
فِيْهَا سُرُرٌ مَّرْفُوْعَةٌ ۙ
Fīhā sururum marfū'ah(tun)
"Di sana ada (pula) dipan-dipan yang ditinggikan,"
وَّاَكْوَابٌ مَّوْضُوْعَةٌ ۙ
Wa akwābum mauḍū'ah(tun)
"gelas-gelas yang tersedia (di dekatnya),"
وَّنَمَارِقُ مَصْفُوْفَةٌ ۙ
Wa namāriqu maṣfūfah(tun)
"bantal-bantal sandaran yang tersusun,"
وَّزَرَابِيُّ مَبْثُوْثَةٌ ۗ
Wa zarābiyyu mabṡūṡah(tun)
"dan permadani-permadani yang terhampar."
اَفَلَا يَنْظُرُوْنَ اِلَى الْاِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْۗ
Afalā yanẓurūna ilal-ibili kaifa khuliqat
"Tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan?"
وَاِلَى السَّمَاۤءِ كَيْفَ رُفِعَتْۗ
Wa ilas-samā'i kaifa rufi'at
"Bagaimana langit ditinggikan?"
وَاِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْۗ
Wa ilal-jibāli kaifa nuṣibat
"Bagaimana gunung-gunung ditegakkan?"
وَاِلَى الْاَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْۗ
Wa ilal-arḍi kaifa suṭiḥat
"Bagaimana pula bumi dihamparkan?"
فَذَكِّرْۗ اِنَّمَآ اَنْتَ مُذَكِّرٌۙ
Fa żakkir, innamā anta mużakkir(un)
"Maka, berilah peringatan karena sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanyalah pemberi peringatan."
لَّسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍۙ
Lasta 'alaihim bimusaiṭir(in)
"Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka."
اِلَّا مَنْ تَوَلّٰى وَكَفَرَۙ
Illā man tawallā wa kafar(a)
"Akan tetapi, orang yang berpaling dan kufur,"
فَيُعَذِّبُهُ اللّٰهُ الْعَذَابَ الْاَكْبَرَۗ
Fa yu'ażżibuhullāhul-'ażābal-akbar(a)
"Allah akan mengazabnya dengan azab yang paling besar."
اِنَّ اِلَيْنَآ اِيَابَهُمْ
Inna ilainā iyābahum
"Sesungguhnya kepada Kamilah mereka kembali."
ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ ࣖ
Ṡumma inna 'alainā ḥisābahum
"Kemudian, sesungguhnya Kamilah yang berhak melakukan hisab (perhitungan) atas mereka."
وَالْفَجْرِۙ
Wal-fajr(i)
"Demi waktu fajar,"
وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ
Wa layālin 'asyr(in)
"demi malam yang sepuluh,"
وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ
Wasy-syaf'i wal-watr(i)
"demi yang genap dan yang ganjil,"
وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ
Wal-laili iżā yasr(i)
"dan demi malam apabila berlalu."
هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍۗ
Hal fī żālika qasamul liżī ḥijr(in)
"Apakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh (orang) yang berakal?"
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ
Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi'ād(in)
"Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) 'Ad,"
اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ
Irama żātil-'imād(i)
"(yaitu) penduduk Iram (ibu kota kaum 'Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,"
الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَادِۖ
Allatī lam yukhlaq miṡluhā fil-bilād(i)
"yang sebelumnya tidak pernah dibangun (suatu kota pun) seperti itu di negeri-negeri (lain)?"
وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖ
Wa ṡamūdal-lażīna jābuṣ-ṣakhra bil-wād(i)
"(Tidakkah engkau perhatikan pula kaum) Samud yang memotong batu-batu besar di lembah,"
وَفِرْعَوْنَ ذِى الْاَوْتَادِۖ
Wa fir'auna żil-autād(i)
"dan Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar)"
الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَادِۖ
Allażīna ṭagau fil-bilād(i)
"yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,"
فَاَكْثَرُوْا فِيْهَا الْفَسَادَۖ
Fa akṡarū fīhal-fasād(a)
"lalu banyak berbuat kerusakan di dalamnya (negeri itu),"
فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍۖ
Fa ṣabba 'alaihim rabbuka sauṭa 'ażāb(in)
"maka Tuhanmu menimpakan cemeti azab (yang dahsyat) kepada mereka?"
اِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِۗ
Inna rabbaka labil-mirṣād(i)
"Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi."
فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ
Fa ammal-insānu iżā mabtalāhu rabbuhū fa akramahū wa na''amah(ū), fa yaqūlu rabbī akraman(i)
"Adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kenikmatan, berkatalah dia, "Tuhanku telah memuliakanku."
وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚ
Wa ammā iżā mabtalāhu fa qadara 'alaihi rizqah(ū), fa yaqūlu rabbī ahānan(i)
"Sementara itu, apabila Dia mengujinya lalu membatasi rezekinya, berkatalah dia, "Tuhanku telah menghinaku."
كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَۙ
Kallā bal lā tukrimūnal-yatīm(a)
"Sekali-kali tidak! Sebaliknya, kamu tidak memuliakan anak yatim,"
وَلَا تَحٰۤضُّوْنَ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۙ
Wa lā taḥāḍḍūna 'alā ṭa'āmil-miskīn(i)
"tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,"
وَتَأْكُلُوْنَ التُّرَاثَ اَكْلًا لَّمًّاۙ
Wa ta'kulūnat-turāṡa aklal lammā(n)
"memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram),"
وَّتُحِبُّوْنَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّاۗ
Wa tuḥibbūnal-māla ḥubban jammā(n)
"dan mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan."
كَلَّآ اِذَا دُكَّتِ الْاَرْضُ دَكًّا دَكًّاۙ
Kallā iżā dukkatil-arḍu dakkan dakkā(n)
"Jangan sekali-kali begitu! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan),"
وَّجَاۤءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاۚ
Wa jā'a rabbuka wal-malaku ṣaffan ṣaffā(n)
"Tuhanmu datang, begitu pula para malaikat (yang datang) berbaris-baris,"
وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ
Wa jī'a yauma'iżim bijahannam(a), yauma'iżiy yatażakkarul-insānu wa annā lahuż-żikrā
"dan pada hari itu (neraka) Jahanam didatangkan, sadarlah manusia pada hari itu juga. Akan tetapi, bagaimana bisa kesadaran itu bermanfaat baginya?"
يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ
Yaqūlu yā laitanī qaddamtu liḥayātī
"Dia berkata, Oh, seandainya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini!"
فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهٗٓ اَحَدٌ ۙ
Fa yauma'iżil lā yu'ażżibu 'ażābahū aḥad(un)
"Pada hari itu tidak ada seorang pun yang mampu mengazab (seadil) azab-Nya."
وَّلَا يُوْثِقُ وَثَاقَهٗٓ اَحَدٌ ۗ
Wa lā yūṡiqu waṡāqahū aḥad(un)
"Tidak ada seorang pun juga yang mampu mengikat (sekuat) ikatan-Nya."
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ
Yā ayyatuhan-nafsul-muṭma'innah(tu)
"Wahai jiwa yang tenang,"
ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ
Irji'ī ilā rabbiki rāḍiyatam marḍiyyah(tan)
"kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai."
فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ
Fadkhuli fī 'ibādī
"Lalu, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku"
وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ ࣖࣖ
Wadkhulī jannatī
"dan masuklah ke dalam surga-Ku!"
لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ
Lā uqsimu bihāżal-balad(i)
"Aku bersumpah demi negeri ini (Makkah),"
وَاَنْتَ حِلٌّۢ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ
Wa anta ḥillum bihāżal-balad(i)
"sedangkan engkau (Nabi Muhammad) bertempat tinggal di negeri (Makkah) ini."
وَوَالِدٍ وَّمَا وَلَدَۙ
Wa wālidiw wa mā walad(a)
"(Aku juga bersumpah) demi bapak dan anaknya,"
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْ كَبَدٍۗ
Laqad khalaqnal-insāna fī kabad(in)
"sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam keadaan susah payah."
اَيَحْسَبُ اَنْ لَّنْ يَّقْدِرَ عَلَيْهِ اَحَدٌ ۘ
Ayaḥsabu allay yaqdira 'alaihi aḥad(un)
"Apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada seorang pun yang berkuasa atasnya?"
يَقُوْلُ اَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًاۗ
Yaqūlu ahlaktu mālal lubadā(n)
"Dia mengatakan, "Aku telah menghabiskan harta yang banyak."
اَيَحْسَبُ اَنْ لَّمْ يَرَهٗٓ اَحَدٌۗ
Ayaḥsabu allam yarahū aḥad(un)
"Apakah dia mengira bahwa tidak ada seorang pun yang melihatnya?"
اَلَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ عَيْنَيْنِۙ
Alam naj'al lahū 'ainain(i)
"Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata,"
وَلِسَانًا وَّشَفَتَيْنِۙ
Wa lisānaw wa syafatain(i)
"lidah, dan sepasang bibir,"
وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِۙ
Wa hadaināhun-najdain(i)
"serta Kami juga telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan)?"
فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ ۖ
Falaqtaḥamal-'aqabah(ta)
"Maka, tidakkah sebaiknya dia menempuh jalan (kebajikan) yang mendaki dan sukar?"
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْعَقَبَةُ ۗ
Wa mā adrāka mal-'aqabah(tu)
"Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?"
فَكُّ رَقَبَةٍۙ
Fakku raqabah(tin)
"(Itulah upaya) melepaskan perbudakan,"
اَوْ اِطْعَامٌ فِيْ يَوْمٍ ذِيْ مَسْغَبَةٍۙ
Au iṭ'āmun fī yaumin żī masgabah(tin)
"atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan"
يَّتِيْمًا ذَا مَقْرَبَةٍۙ
Yatīman żā maqrabah(tin)
"(kepada) anak yatim yang memiliki hubungan kekerabatan"
اَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍۗ
Au miskīnan żā matrabah(tin)
"atau orang miskin yang sangat membutuhkan."
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِۗ
Ṡumma kāna minal-lażīna āmanū wa tawāṣau biṣ-ṣabri wa tawāṣau bil-marḥamah(ti)
"Kemudian, dia juga termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar serta saling berpesan untuk berkasih sayang."
اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِۗ
Ulā'ika aṣḥābul-maimanah(ti)
"Mereka itulah golongan kanan."
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا هُمْ اَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِۗ
Wal-lażīna kafarū bi'āyātinā hum aṣḥābul-masy'amah(ti)
"Adapun orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Kami, merekalah golongan kiri."
عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌ ࣖ
Alaihim nārum mu'ṣadah(tun)
"Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat."
وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ
Wasy-syamsi wa ḍuḥāhā
"Demi matahari dan sinarnya pada waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),"
وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ
Wal-qamari iżā talāhā
"demi bulan saat mengiringinya,"
وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ
Wan-nahāri iżā jallāhā
"demi siang saat menampakkannya,"
وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ
Wal-laili iżā yagsyāhā
"demi malam saat menutupinya (gelap gulita),"
وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ
Was-samā'i wa mā banāhā
"demi langit serta pembuatannya,"
وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ
Wal-arḍi wa mā ṭaḥāhā
"demi bumi serta penghamparannya,"
وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ
Wa nafsiw wa mā sawwāhā
"dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya,"
فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ
Fa alhamahā fujūrahā wa taqwāhā
"lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,"
قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ
Qad aflaḥa man zakkāhā
"sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)"
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ
Wa qad khāba man dassāhā
"dan sungguh rugi orang yang mengotorinya."
كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآ ۖ
Każżabat ṡamūdu biṭagwāhā
"(Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas"
اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰىهَاۖ
Iżimba'aṡa asyqāhā
"ketika orang yang paling celaka di antara mereka bangkit (untuk menyembelih unta betina Allah)."
فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗ
Fa qāla lahum rasūlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā
"Rasul Allah (Saleh) lalu berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina Allah ini beserta minumannya."
فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ
Fa każżabūhu fa 'aqarūhā fa damdama 'alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhā
"Namun, mereka kemudian mendustakannya (Saleh) dan menyembelih (unta betina) itu. Maka, Tuhan membinasakan mereka karena dosa-dosanya, lalu meratakan mereka (dengan tanah)."
وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَا ࣖ
Wa lā yakhāfu 'uqbāhā
"Dia tidak takut terhadap akibatnya."
وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىۙ
Wal-laili iżā yagsyā
"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),"
وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙ
Wan-nahāri iżā tajallā
"demi siang apabila terang benderang,"
وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىٓ ۙ
Wa mā khalaqaż-żakara wal-unṡā
"dan demi penciptaan laki-laki dan perempuan,"
اِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتّٰىۗ
Inna sa'yakum lasyattā
"sesungguhnya usahamu benar-benar beraneka ragam."
فَاَمَّا مَنْ اَعْطٰى وَاتَّقٰىۙ
Fa ammā man a'ṭā wattaqā
"Siapa yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,"
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنٰىۙ
Wa ṣaddaqa bil-ḥusnā
"serta membenarkan adanya (balasan) yang terbaik (surga),"
فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرٰىۗ
Fa sanuyassiruhū lil-yusrā
"Kami akan melapangkan baginya jalan kemudahan (kebahagiaan)."
وَاَمَّا مَنْۢ بَخِلَ وَاسْتَغْنٰىۙ
Wa ammā man bakhila wastagnā
"Adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah)"
وَكَذَّبَ بِالْحُسْنٰىۙ
Wa każżaba bil-ḥusnā
"serta mendustakan (balasan) yang terbaik,"
فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْعُسْرٰىۗ
Fa sanuyassiruhū lil-'usrā
"Kami akan memudahkannya menuju jalan kesengsaraan."
وَمَا يُغْنِيْ عَنْهُ مَالُهٗٓ اِذَا تَرَدّٰىٓۙ
Wa mā yugnī 'anhu māluhū iżā taraddā
"Hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa."
اِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدٰىۖ
Inna 'alainā lal-hudā
"Sesungguhnya Kamilah yang (berhak) memberi petunjuk."
وَاِنَّ لَنَا لَلْاٰخِرَةَ وَالْاُوْلٰىۗ
Wa inna lanā lal-ākhirata wal-ūlā
"Sesungguhnya milik Kamilah akhirat dan dunia."
فَاَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظّٰىۚ
Fa anżartukum nāran talaẓẓā
"Aku memperingatkanmu dengan neraka yang menyala-nyala."
لَا يَصْلٰىهَآ اِلَّا الْاَشْقَىۙ
Lā yaṣlāhā illal-asyqā
"Tidak masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,"
الَّذِيْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ
Allażī każżaba wa tawallā
"yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari keimanan)."
وَسَيُجَنَّبُهَا الْاَتْقَىۙ
Wa sayujannabuhal-atqā
"Akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa,"
الَّذِيْ يُؤْتِيْ مَالَهٗ يَتَزَكّٰىۚ
Allażī yu'tī mālahū yatazakkā
"yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (diri dari sifat kikir dan tamak)."
وَمَا لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙ
Wa mā li'aḥadin 'indahū min ni'matin tujzā
"Tidak ada suatu nikmat pun yang diberikan seseorang kepadanya yang harus dibalas,"
اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰىۚ
Illabtigā'a wajhi rabbihil-a'lā
"kecuali (dia memberikannya semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Mahatinggi."
وَلَسَوْفَ يَرْضٰى ࣖ
Wa lasaufa yarḍā
"Sungguh, kelak dia akan mendapatkan kepuasan (menerima balasan amalnya)."
وَالضُّحٰىۙ
Waḍ-ḍuḥā
"Demi waktu duha"
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ
Wal-laili iżā sajā
"dan demi waktu malam apabila telah sunyi,"
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ
Mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā
"Tuhanmu (Nabi Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu."
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ
Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ūlā
"Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia)."
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ
Wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā
"Sungguh, kelak (di akhirat nanti) Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sehingga engkau rida."
اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ
Alam yajidka yatīman fa āwā
"Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(-mu),
وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ
Wa wajadaka ḍāllan fa hadā
"mendapatimu sebagai seorang yang tidak tahu (tentang syariat), lalu Dia memberimu petunjuk (wahyu),
وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ
Wa wajadaka 'ā'ilan fa agnā
"dan mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberimu kecukupan?"
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ
Fa ammal-yatīma falā taqhar
"Terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang."
وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ
Wa ammas-sā'ila falā tanhar
"Terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik."
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ
Wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ
"Terhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah (dengan bersyukur)."
لَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
A lam nasyraḥ laka ṣhadrak
"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?"
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
Wa waḍha'nā 'anka wizrak
"dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu."
ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ
Alladżī angqaḍa ẓahrak
"yang memberatkan punggungmu?"
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
Wa rafa'nā laka dżikrak
"Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu"
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Fa inna ma'al-'usri yusrā
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Inna ma'al-'usri yusrā
"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ
Fa idżā faraghta fanṣhab
"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain."
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب
Wa ilā rabbika farghab
"Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ
Wat-tīni waz-zaitūn(i)
"Demi (buah) tin dan (buah) zaitun,"
وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙ
Wa ṭūri sīnīn(a)
"demi gunung Sinai,"
وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙ
Wa hāżal-baladil-amīn(i)
"dan demi negeri (Makkah) yang aman ini,"
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ
Laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm(in)
"sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."
ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سٰفِلِيْنَۙ
Ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn(a)
"Kemudian, kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,"
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ
Illal-lażīna āmanū wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti falahum ajrun gairu mamnūn(in)
"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Maka, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya."
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِۗ
Famā yukażżibuka ba'du bid-dīn(i)
"Maka, apa alasanmu (wahai orang kafir) mendustakan hari Pembalasan setelah (adanya bukti-bukti) itu?"
اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَ ࣖ
Alaisallāhu bi'aḥkamil-ḥākimīn(a)
"Bukankah Allah hakim yang paling adil?"
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
Iqra' bismi rabbikal-lażī khalaq(a)
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!"
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ
Khalaqal-insāna min 'alaq(in)
"Dia menciptakan manusia dari segumpal darah."
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ
Iqra' wa rabbukal-akram(u)
"Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia,"
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ
Allażī 'allama bil-qalam(i)
"yang mengajar (manusia) dengan pena."
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
Allamal-insāna mā lam ya'lam
"Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙ
Kallā innal-insāna layaṭgā
"Sekali-kali tidak! Sesungguhnya manusia itu benar-benar melampaui batas,"
اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ
Ar ra'āhustagnā
"ketika melihat dirinya serba berkecukupan."
اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗ
Inna ilā rabbikar-ruj'ā
"Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(-mu)."
اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ
Ara'aital-lażī yanhā
"Tahukah kamu tentang orang yang melarang,"
عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ
Abdan iżā ṣallā
"seorang hamba ketika dia melaksanakan salat?"
اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ
Ara'aita in kāna 'alal-hudā
"Bagaimana pendapatmu kalau terbukti dia berada di dalam kebenaran,"
اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ
Au amara bit-taqwā
"atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?"
اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ
Ara'aita in każżaba wa tawallā
"Bagaimana pendapatmu kalau dia mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari keimanan)?"
اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ
Alam ya'lam bi'annallāha yarā
"Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?"
كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ
Kallā la'il lam yantah(i), lanasfa'am bin-nāṣiyah(ti)
"Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam neraka),"
نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ
Nāṣiyatin kāżibatin khāṭi'ah(tin)
"(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan (kebenaran) dan durhaka."
فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ
Falyad'u nādiyah(ū)
"Biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya)."
سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ
Sanad'uz-zabāniyah(ta)
"Kelak Kami akan memanggil (Malaikat) Zabaniah (penyiksa orang-orang yang berdosa)."
كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ ࣖ
Kallā, lā tuṭi'hu wasjud waqtarib
"Sekali-kali tidak! Janganlah patuh kepadanya, (tetapi) sujud dan mendekatlah (kepada Allah)."
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr(i)
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatulqadar."
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
Wa mā adrāka mā lailatul-qadr(i)
"Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu?"
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Lailatul-qadri khairum min alfi syahr(in)
"Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan."
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Tanazzalul-malā'ikatu war rūḥu fīhā bi'iżni rabbihim min kulli amr(in)
"Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr(i)
"Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."