5 Mitos Malam 1 Suro yang Kerap Dianggap Mistis

CNN Indonesia
Selasa, 18 Jul 2023 15:00 WIB
Ilustrasi. Bagi sebagian masyarakat Jawa, tanggal ini dianggap sakral dan kerap diwarnai dengan mitos malam 1 Suro. Apa saja? (iStockphoto/mariusFM77)
Jakarta, CNN Indonesia --

Suro merupakan bulan baru dalam penanggalan kalender Jawa yang bertepatan dengan bulan Muharram pada kalender Islam.

Karenanya, tahun baru Islam 1 Muharram dalam kalender Jawa dikenal juga sebagai 1 Suro. Bagi sebagian masyarakat Jawa, tanggal ini dianggap sakral dan kerap diwarnai dengan mitos malam 1 Suro.

Pada tahun ini, 1 Suro jatuh pada Rabu (19/7). Dengan demikian, malam 1 Suro 2023 jatuh pada Selasa (18/7) malam.

Mitos-mitos mengenai malam 1 Suro pun begitu populer di tengah masyarakat. Terdapat sejumlah pantangan untuk melakukan kegiatan penting di bulan Suro, khususnya pada tanggal tersebut.

Berbagai sumber menyebut peringatan 1 Suro dimulai sejak masa Kerajaan Mataram Islam sekitar 1633 Masehi. Saat itu Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613-1645) membuat kalender Jawa yang baru.

Tujuan penetapan satu Suro oleh sultan adalah untuk menyatukan masyarakat Jawa yang terpecah antara kepercayaan Kejawen dan Putihan (kepercayaan Islam).

Caranya dengan mengubah Kalender Saka yang dibuat dengan penanggalan Jawa dan Hindu sesuai dengan penanggalan Hijriah dalam Islam.

Lantaran dianggap sebagai bulan yang sakral, masyarakat Jawa sering melakukan berbagai upacara dan ritual di waktu ini. Seperti mengelilingi keraton dalam diam, memandikan benda pusaka, mandi kembang, dan mengarak kerbau bule.

Ritual yang dilakukan tersebut dipercaya membawa berkah. Namun di sisi lain, ada pula berbagai mitos malam 1 Suro dipercaya mendatangkan kesialan bagi orang-orang yang melanggar sejumlah pantangan.

Mitos Malam 1 Suro

Meskipun tidak ada landasan dalam agama Islam mengenai malam 1 Suro, tetapi masih ada sebagian masyarakat yang memercayai mitos terkait dengan malam tersebut.

Beberapa pantangan yang kerap dikaitkan dengan mitos malam 1 Suro, sebagai berikut.

1. Larangan keluar di malam hari

Pada 1 Suro, masyarakat percaya bahwa lebih baik berdiam diri di rumah terutama pada malam hari. Masyarakat sebaiknya tidak ke mana-mana karena jika melanggar, dipercaya akan mendatangkan kesialan atau hal negatif.


2. Tidak boleh mengadakan pesta atau hajatan

Banyak orang percaya menggelar acara hajatan seperti pernikahan, sunatan, dan lainnya di bulan Suro adalah hal yang pamali dan hanya akan membawa bencana.

Namun sebenarnya dalam Islam sendiri tak ada aturan mengenai waktu yang tepat untuk menikah. Tak ada pula larangan untuk menikah di bulan-bulan tertentu, termasuk bulan Muharram.

Hanya saja, menikah di bulan ini amat jarang dilakukan karena pernikahan dianggap bentuk tindakan untuk individu. Sementara pada bulan Suro, kebaikan untuk sosial dianggap lebih mulia.


3. Tidak boleh berbicara atau berisik

Salah satu ritual yang dilakukan di malam satu Suro adalah tapa bisu atau tidak berbicara di daerah atau tempat-tempat tertentu. Ritual biasanya dilakukan sembari mengelilingi benteng keraton Yogyakarta.


4. Dilarang berkata kasar atau buruk

Ketika malam satu Suro datang, ada larangan untuk berbicara hal-hal yang buruk maupun berkata kasar. Apabila tidak menjaga lisan dan berkata-kata buruk dipercaya akan menjadi kenyataan.

Ini juga dikait-kaitkan dengan sebagian orang Jawa yang percaya keberadaan makhluk gaib di bulan Suro. Mereka akan keluar dan mencari manusia yang bertindak lalai dalam ingat dan waspada (eling lan waspada).


5. Dilarang pindahan atau membangun rumah

Pindahan ataupun membangun rumah tidak disarankan untuk dilakukan pada malam satu Suro. Sebab, orang Jawa percaya hal tersebut dapat mendatangkan kesialan.

Demikian mitos malam 1 Suro. Mitos terkait malam 1 Suro merupakan bagian dari budaya masyarakat setempat, karenanya setiap orang boleh percaya atau tidak dengan tradisi tersebut. 

(fef)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK