Jenis dan fungsi kritik karya seni rupa perlu diketahui agar dapat mengapresiasi seni dengan cara menulis kritik, baik di media cetak maupun elektronik.
Namun sebelumnya, sebaiknya kamu mengetahui apa itu pengertian dan kegiatan apresiasi karya seni rupa terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara umum, istilah apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni berarti memahami sepenuhnya seluk-beluk karya seni dan menjadi peka terhadap segi estetikanya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritik berarti kecaman atau tanggapan, atau kupasan yang kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya
Dikutip dari buku Seni Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017, kritik merupakan salah satu bentuk dari apresiasi.
Apresiasi dapat juga diartikan berbagi pengalaman antara seniman (perupa) dan penikmat karya, bahkan ada yang menambahkan, menikmati karya seni sama artinya dengan menciptakan kembali.
Dengan kata lain, kegiatan apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni dapat diartikan sebagai upaya untuk memahami berbagai hasil seni dengan segala permasalahannya serta menjadi lebih peka terhadap nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya.
Dengan mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi estetiknya seseorang diharapkan mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya (Soedarso, 1990).
![]() |
Berikut ini jenis dan fungsi kritik karya seni rupa.
Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka dijumpai beberapa jenis kritik karya seni berdasarkan pendekatannya seperti yang disampaikan oleh Feldman (1967), yaitu
Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni.
Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat: bahasa), cara (metode), sudut pandang, sasaran, dan materi yang tidak sama.
Kritik karya seni rupa memiliki fungsi yang sangat penting dalam dunia seni rupa dan dalam pendidikan seni.
Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (perupa), karya, dan penikmat seni.
Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal-balik antara keduanya.
Bagi perupa, kritik seni berfungsi untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan pada karya seninya.
Sementara bagi apresiator atau penikmat karya seni, kritik seni membantu memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya seni yang berkualitas.
Berikut ini beberapa tahapan yang dapat digunakan untuk mengkritisi sebuah karya seni rupa.
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.
Analisis adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya.
Menafsirkan atau menginterpretasikan adalah tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan, dan masalah-masalah yang dikedepankan.
Penafsiran sifatnya sangat terbuka, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan. Untuk menambah wawasan, kamu bisa banyak mencari informasi dan membaca khususnya yang berkaitan dengan karya seni rupa.
Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis.
Mengevaluasi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
Lihat Juga : |
Demikian penjelasan mengenai jenis dan fungsi kritik karya seni rupa. Semoga bermanfaat!
(juh)