Tulisan Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban: Arab, Latin, dan Artinya

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Okt 2023 05:00 WIB
Ilustrasi. Tulisan fabiayyi ala irobbikuma tukadziban yang benar dalam Arab, latin, dan artinya. (iStockphoto/leolintang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban adalah ayat yang terdapat dalam Al Quran Surat Ar-Rahman.

Seorang Muslim perlu tahu tulisan fabiayyi ala irobbikuma tukadziban yang benar untuk menghindari kesalahan penafsiran.


Dalam Surat Ar-Rahman, kalimat fabiayyi ala irobbikuma tukadziban ini diulang-ulang sebanyak 31 kali.

Pada dasarnya, pengulangan kalimat fabiayyi ala irobbikuma tukadziban ini untuk menekankan pentingnya bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.


Tulisan Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban

Berikut tulisan fabiayyi ala irobbikuma tukadziban yang benar, lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan artinya.

فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Arab-latin: Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban.

Artinya: "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan."

Dilansir dari laman NU, kalimat dalam surat Ar-Rahman diulang hingga 31 kali, yaitu pada ayat ke-13, 16, 18, 21, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 47, 49, 51, 53, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, dan 77.

Pengulangan kalimat fabiayyi ala irobbikuma tukadziban dan diikuti dengan ayat sesudahnya yang berisi penjabaran nikmat-Nya bukanlah tanpa alasan.

Ayat tersebut adalah kalimat pertanyaan retorika bahwa sungguh tiada pengingkaran terhadap segala nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada kita (manusia dan jin).


Tafsir Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban

Berikut tafsir Kemenag yang menejelaskan tentang kalimat tersebut.

Allah menantang manusia dan jin; nikmat manakah dari nikmat-nikmat yang telah mereka rasakan itu yang mereka dustakan. Yang dimaksud dengan pendustaan nikmat-nikmat tersebut adalah kekafiran mereka terhadap Tuhan mereka, karena mempersekutukan tuhan-tuhan mereka dengan Allah.

Dalam peribadatan adalah bukti tentang kekafiran mereka terhadap tuhan mereka, karena nikmat-nikmat itu harus disyukuri, sedangkan syukur artinya menyembah yang memberi nikmat-nikmat kepada mereka.

Ayat tersebut diulang-ulang dalam surat ini tiga puluh satu kali banyaknya untuk memperkuat tentang adanya nikmat dan untuk memperingatkannya. Dari itu, sambil Allah menyebut satu persatu dari nikmat-nikmat tersebut Dia memisahkannya dengan kata-kata memperingati dan memperkuat tentang adanya nikmat-nikmat tersebut.

Susunan kata serupa ini banyak terdapat dalam bahasa Arab, dari itu telah menjadi kebiasaan bahwa seorang mengatakan kepada temannya yang telah menerima kebaikannya, tetapi ia mengingkarinya.

"Bukankah engkau dahulu miskin, lalu aku menolongmu sehingga berkecukupan? Apakah engkau mengingkarinya? Bukankah engkau dahulu tidak berpakaian, maka aku memberi pakaian; apakah engkau mengingkarinya? Bukankah engkau dahulu tidak dikenal, maka aku mengangkat derajatmu, lalu engkau menjadi dikenal apakah engkau mengingkarinya?" Seakan-akan Allah Swt berkata, "Bukankah Aku menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara, Aku jadikan matahari dan bulan beredar menurut perhitungan.

Aku jadikan bermacam-macam kayu-kayuan. Aku jadikan aneka ragam buah-buahan, baik di dusun-dusun maupun di bandar-bandar untuk mereka yang beriman dan kafir kepada-Ku, terkadang Aku menyiraminya dengan air hujan, adakalanya dengan air sungai dan alur-alur; apakah kamu hai manusia dan jin mengingkari yang demikian itu?"

Itulah penjelasan mengenai tulisan fabiayyi ala irobbikuma tukadziban yang benar, dilengkapi dengan arti, makna, hingga tafsirnya.

(avd/fef)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK