Gempa bumi adalah gejala alam yang ditunjukkan dengan munculnya getaran di permukaan bumi akibat getaran gelombang seismik pada lapisan batuan litosfer.
Namun, tahukah kamu bahwa gempa bumi memiliki beragam jenis? Jenis-jenisnya tersebut dibagi berdasarkan penyebabnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum mengetahui klasifikasi gempa bumi, simak terlebih dahulu apa itu gempa bumi berikut ini yang dikutip dari buku Waspada Bencana Modul Tema 11 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2020).
![]() |
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi.
Peristiwa alam ini terjadi karena munculnya getaran dari litosfer yang merupakan lapisan kerak bumi terluar yang tersusun dari lempengan-lempengan tektonik.
Umumnya, gejala alam ini terjadi karena tumbukan antarlempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunung api, hingga akibat dari reruntuhan bebatuan dalam volume yang sangat besar.
Berbagai hal ini menimbulkan pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba sehingga menciptakan gelombang seismik.
Maka dari itu, gempa bumi selalu datang mendadak dan mengejutkan sehingga menimbulkan kepanikan yang luar biasa karena sama sekali tidak terduga.
Akibat gempa bumi pun bisa sangat luar biasa, baik dari cakupan wilayah yang terdampak, batasan teritorial negara, sampai antarbenua.
Kendati begitu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini membuat manusia dapat melakukan penelitian mengenai jalur-jalur penyebaran pusat gempa bumi di seluruh dunia beserta sifat-sifatnya.
Dengan begitu, gempa bumi dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut Seismometer atau Seismograf.
Sementara untuk ukuran kekuatan gempa bumi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggunakan satuan Magnitudo (M) sebagai satuan ukuran kekuatan gempa bumi dari sebelumnya skala richter (SR).
Lebih lanjut, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga membuat manusia dapat merancang bangunan yang lebih kuat agar dapat menahan getaran gempa bumi.
Meski terkadang gempa bumi yang terlalu besar juga tetap bisa meruntuhkan bangunan. Namun sisi perencanaan ini setidaknya sudah dijalankan untuk memitigasi dampak dari gempa bumi.
Lantas, apa saja klasifikasi gempa bumi berdasarkan penyebabnya? Berikut klasifikasi gempa bumi berdasarkan penyebabnya seperti dikutip dari buku Gempa Bumi karya Ruyani (2023).
Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempengan plat tektonik di lapisan litosfer. Lempengan tektonik adalah batuan yang bersifat elastis sehingga energi yang diterima dari lapisan mantel tersimpan dalam bentuk energi elastis.
Ketika energi yang diterima sudah melebihi batas elastisitas lempeng tektonik maka energi akan terlepas dalam bentuk deformasi plastis dan gelombang elastis.
Selanjutnya, pergeseran lempengan tektonik menimbulkan tekanan antarlempeng batuan di perut bumi. Akibatnya, muncul tenaga yang sangat besar dari lapisan litosfer sampai ke permukaan bumi.
Gempa bumi tektonik merupakan jenis gempa yang paling sering terjadi dan dirasakan, khususnya di Indonesia.
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas magma pada gunung api di suatu wilayah.
Magma yang berada di kantong bawah gunung mendapat tekanan dan melepaskan energi secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah dan melepaskan energi yang menyebabkan gerakan magma secara perlahan.
Selain karena aktivitas magma, gempa bumi vulkanik juga bisa terjadi karena dampak dari gempa bumi tektonik.
Ketika gempa bumi tektonik terjadi, lempengan tektonik yang bergeser pada sesar bumi dapat membuat magma naik ke permukaan gunung.
Gempa bumi runtuhan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh runtuhnya daerah batuan karst atau lokasi pertambangan.
Gempa bumi ini juga dikenal sebagai gempa bumi lokal karena sebenarnya jarang terjadi. Selain itu, umumnya kekuatan gempa bumi ini tidak terlalu besar.
Besaran kekuatannya tergantung pada besaran objek yang runtuh, misalnya karena runtuhnya atap gua. Kendati begitu, penting untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi runtuhan.
Gempa bumi jatuhan meteor adalah gempa bumi yang disebabkan oleh jatuhnya benda langit atau meteorit ke bumi. Ketika jatuh, dampaknya bukan cuma guncangan tapi juga menimbulkan kawah.
Gempa bumi ini sebenarnya sangat jarang terjadi, tapi jika terjadi dapat menimbulkan guncangan yang sangat besar. Salah satunya pernah terjadi di Arizona, Amerika Serikat.
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas buatan manusia yang memunculkan getaran yang besar.
Contohnya, peledakan dinamit, nuklir, hingga peruntuhan bangunan-bangunan yang sudah tidak terpakai lagi. Biasanya, kekuatan getarannya tidak terlalu besar tapi tetap perlu diwaspadai.
Itulah penjelasan mengenai klasifikasi gempa bumi berdasarkan penyebabnya. Semoga bermanfaat.
(uli/juh)