Sejarah dan Tujuan Konferensi Asia Afrika 1955

CNN Indonesia
Sabtu, 04 Nov 2023 12:00 WIB
Konferensi Asia Afrika atau KAA adalah konferensi yang terjadi pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung. Simak sejarahnya.
Ilustrasi. Sejarah dan tujuan Konferensi Asia Afrika 1955. (dok. https://aacc2015.id/)
Jakarta, CNN Indonesia --

Konferensi Asia Afrika atau KAA adalah konferensi yang terjadi pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat.

KAA merupakan sebuah konferensi tingkat tinggi yang diadakan oleh negara-negara dari Asia dan Afrika. Penyelenggaraan KAA ini diprakarsai oleh lima negara yakni Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India dan Pakistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KAA adalah gagasan yang lahir dari perasaan senasib sepenanggungan antara negara-negara di kawasan Asia dan Afrika sebagai dampak dari Perang Dunia II.

Selain itu, KAA juga merupakan bentuk solidaritas negara-negara perwakilan untuk berupaya menghapus penjajahan dari negerinya dan negeri di sekitar Asia-Afrika.

Dihimpun dari Modul Tema 14 Menjalin Persahabatan Dunia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2020), berikut sejarah dan tujuan Konferensi Asia Afrika.

Sejarah Konferensi Asia Afrika

Perkembangan politik usai Perang Dunia II diwarnai munculnya persaingan antara dua kelompok kekuatan dunia, yakni Blok Barat (Amerika Serika) dan Blok Timur (Uni Soviet/Rusia).

Di sisi lain, masih banyak masalah di beberapa belahan dunia terkait penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain terutama di kawasan Asia, Afrika, Amerika Selatan (Latin), dan lainnya.

Hal itu menimbulkan keprihatinan bagi semua pimpinan negara yang baru merdeka dan mendorong beberapa pemimpin negara-negara di kawasan Asia untuk mengadakan pertemuan bersama.

Pertemuan informal pertama dilakukan pada 28 April sampai 5 Mei 1954 di Kolombo, Pakistan, oleh lima pimpinan negara yang kemudian disebut Konferensi Kolombo.

Kemudian dilakukan langkah persiapan berikutnya oleh lima perdana menteri tersebut di Bogor pada 28 dan 29 Desember 1954 yang dikenal dengan Konferensi Panca Negara.

Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan tentang agenda acara, tujuan, dan negara-negara yang akan diundang pada suatu konferensi mendatang.

Gedung Dana Pensiun dan Gedung Concordia disiapkan sebagai tempat sidang konferensi. Pada 1 April 1955 dilakukan penggantian nama gedung yang akan menjadi tempat konferensi.

Gedung Dana Pensiun menjadi Gedung Dwiwarna, Gedung Concordia menjadi Gedung Merdeka, dan Jalan Raya Timur menjadi Jalan Asia Afrika.

Konferensi Asia Afrika berhasil merumuskan kesepakatan dan deklarasi bersama dengan nama Dasasila Bandung.

Melalui penyelenggaraan KAA membuktikan bahwa berbagai peran telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.

Tujuan Konferensi Asia Afrika

Berikut ini tujuan Konferensi Asia Afrika yang dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

  1. Mempererat solidaritas negara-negara di Asia dan Afrika.
  2. Meninjau masalah-masalah hubungan sosial ekonomi dan kebudayaan dari negara-negara Asia dan Afrika.
  3. Menjalin kerukunan antarumat beragama di wilayah Asia dan Afrika.
  4. Memberikan sumbangan untuk memajukan perdamaian dan kerja sama dunia.
  5. Mencanangkan gerakan politik untuk melawan kapitalisme asing.
  6. Melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara imperialis lain.

Isi Dasasila Bandung

Konferensi Asia Afrika menghasilkan beberapa keputusan dalam bentuk Dasasila Bandung. Di bawah ini 10 poin Dasasila Bandung.

1. Menghormati hak-hak asasi manusia dan menghormati tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah semua negara.
3. Mengakui persamaan derajat semua ras serta persamaan derajat semua negara besar dan kecil.
4. Tidak campur tangan di dalam urusan dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak setiap negara untuk mempertahankan dirinya sendiri atau secara kolektif, sesuai dengan Piagam PBB.

  • Tidak menggunakan pengaturan-pengaturan pertahanan kolektif untuk kepentingan khusus negara besar mana pun.
  • Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain mana pun.

7. Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau menggunakan kekuatan terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik negara mana pun.
8. Menyelesaikan semua perselisihan internasional dengan cara-cara damai, seperti melalui perundingan, konsiliasi, arbitrasi, atau penyelesaian hukum, ataupun cara-cara damai lainnya yang menjadi pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB.
9. Meningkatkan kepentingan dan kerja sama bersama.
10. Menjunjung tinggi keadilan dan kewajiban-kewajiban internasional.

Itulah penjelasan mengenai sejarah, tujuan Konferensi Asia Afrika dan isi Dasasila Bandung. Selamat belajar!

(juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER