Tembang Gambuh: Pengertian, Aturan, dan Contohnya

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Nov 2023 10:00 WIB
Tembang Gambuh adalah salah satu karya sastra berupa lagu yang berasal dari Jawa Tengah. Simak pengertian, aturan, dan contohnya.
Ilustrasi. Pengertian, aturan, dan contoh Tembang Gambuh (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tembang Gambuh adalah salah satu karya sastra berupa lagu atau tembang yang berasal dari Jawa Tengah. Tembang ini mengisahkan tentang keragu-raguan dalam kehidupan.

Dikutip dari buku Peran Bahasa Jawa salam Pengajaran Bahasa Indonesia (2022)Tembang Gambuh merupakan bagian dari Tembang Macapat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tembang Macapat Gambuh berasal dari kata jumbuh yang artinya cinta, cocok, atau setuju. Tembang ini memiliki beberapa ciri khas, seperti memiliki watak, guru wilangan, guru gatra, dan guru lagu.

Untuk lebih memahaminya, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Tembang Gambuh

Niyaga atau penabuh gamelan memainkan perangkat gamelan Kanjeng Kyai Nagawilaga di Panggonan Lor, kompleks Masjid Gede Kauman, DI Yogyakarta, Rabu (27/0/2023). Dua perangkat gamelan sekaten Kyai Nagawilaga dan Kanjeng Kyai Guntur Madu ditabuh selama tujuh hari secara bergantian menandai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/tom.Ilustrasi. Pengertian, aturan, dan contoh Tembang Gambuh (Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)

Dalam buku Serat Kandha Suluk Tembang Wayang oleh Bram Palgunadi (2021), dijelaskan bahwa istilah gambuh memiliki banyak arti seperti ronggeng, tahu, terbiasa atau nama tumbuhan.

Berkenaan dengan hal itu, Tembang Gambuh berwatak biasa juga digunakan dalam suasana ragu-ragu, sesuai sifat, karakter, atau wataknya.

Umumnya, Tembang Gambuh digunakan untuk menampilkan suasana ragu-ragu, tidak berkeputusan jelas, tidak jelas akhirnya, samar-samar, sikap yang mendua, dan perilaku tidak jelas.

Tembang Gambuh merupakan tembang yang dipakai untuk menyampaikan cerita dan nasihat kehidupan, seperti rasa persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan.

Tembang Gambung kini dikenal orang sebagai Tembang Alit atau Tembang Macapat, tetapi dahulu Gambuh sebenarnya Tembang Tengahan Megat-Ruh.

Istilah megat-ruh berasal dari awalan am, pegat, dan ruh. Istilah pegat artinya putus, tamat, pisah atau cerai. Sementara istilah ruh berarti nyawa.

Dalam Serat Purwa-Ukara, istilah megat-ruh artinya sebagai mbucal kang sarwa ala yang artinya membuang segala sesuatu atau hal-hal yang buruk.

Istilah pamegat berarti jabatan, sedangkan samgat atau samget adalah jabatan ahli, atau guru agama.

Dengan demikian istilah megat-ruh dapat diartikan sebagai petugas yang ahli dalam hal kerohanian dan selalu menghindari perbuatan jahat.

Sesuai sifat, karakter, atau wataknya, Tembang Megat-Ruh umumnya digunakan untuk menampilkan suasana sendu, sedih kesendirian, atau perpisahan.

Watak Tembang Gambuh

Berikut watak Tembang Gambuh yang dikutip dari buku Setangkai Bunga oleh Prof Santosa.

  1. Sumanak (ramah terhadap siapa saja)
  2. Sumandalur (persaudaraan yang erat)
  3. Mulang (mengajarkan)
  4. Pitutur (nasihat)

Aturan Tembang Gambuh

Tembang Gambuh juga memiliki aturannya tersendiri. Berikut aturan Tembang Gambuh.

  1. Memiliki guru gatra yang terdiri dari lima baris kalimat di tiap baris.
  2. Memiliki guru wilangan (jumlah suku kata setiap baris), yaitu 7, 10, 12, 8, 8.
  3. Memiliki guru lagu (akhir vokal setiap baris), u, u, i, u, o.

Contoh Tembang Gambuh

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini contoh Tembang Gambuh.

Contoh Tembang Gambuh 1

Aja nganti kabanjur,
Barang polang ingkang nora jujur,
Yen kebanjur sayekti kojur tan becik,
Becik nyupaya iku,
Pitutur ingkang sayektos.

Tutur bener puniku,
Sayektine apantes tiniru,
Nadyan metu saking wong sudra papeki,
Lamun becik nggone muruk,
Iku pantes sira anggo.

Ana pocapanipun,
Adiguna adigang adigung,
Pan adigang kidang adigung pan esthi,
Adiguna ula iku,
Telu pisan mati sampyuh.

Contoh Tembang Gambuh 2

Wong seger badhanipun,
Otot daging kulit balung sungsum,
Tumrah ing rah memarah antenging ati,
Antenging atu nunungku,
Angruwat ruweting batos.

Contoh Tembang Gambuh 3

Yen ta jaman rumuhun,
Tata titi tumrah tumaruntun,
Bangsa srengat tan winor lan laku batin,
Dadi ora gawe bingung,
Kang padha nembah Hyang Manon.

Demikian penjelasan mengenai pengertian, aturan, dan contoh Tembang Gambuh. Semoga bermanfaat!

(juh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER