Mandi junub adalah mandi yang diperuntukkan bagi laki-laki atau perempuan dalam keadaan junub. Junub tergolong hadas besar sehingga diwajibkan untuk mandi agar suci dan dapat kembali beribadah.
Berikut niat, doa, dan tata cara mandi junub di bulan puasa Ramadhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Junub adalah kondisi ketika seseorang usai melakukan jimak atau berhubungan suami-istri serta keluar mani dari alat kelamin, baik secara sengaja atau tidak.
Mandi junub tak hanya bertujuan untuk membersihkan diri secara fisik dan bersuci, tetapi juga dapat meningkatkan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah puasa.
Selain itu, seseorang yang telah mandi junub dapat kembali melakukan ibadah yang sebelumnya dilarang saat masih berhadas besar, seperti sholat dan membaca Al Quran.
Dengan begitu, seseorang yang mandi junub sebelum puasa Ramadhan dapat menyempurnakan ibadahnya di hari itu.
Berikut bacaan niat mandi junub dalam bahasa Arab.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta'ala.
Artinya: Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala.
Lihat Juga : |
Tata cara mandi junub agak berbeda dengan mandi biasa. Mandi junub harus memenuhi dua rukun, yaitu niat dan membasahi seluruh badan mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki tanpa terkecuali.
Dalam mazhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan pertama kali air disiramkan ke tubuh.
Berikut tata cara mandi junub saat puasa Ramadhan dilansir dari laman Kemenag.
Aturan mandi junub di bulan puasa Ramadhan penting diperhatikan. Sebab, saat bulan Ramadhan umat muslim harus menunaikan ibadah puasa sejak dinyatakan imsak hingga adzan Magrib.
Dilansir dari NU Online, dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Aisyah pernah bercerita Rasulullah SAW masih dalam keadaan junub di pagi hari. Setelah itu, nabi Muhammad menjalankan ibadah puasa.
"Dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA, Nabi Muhammad SAW pernah berpagi hari dalam kondisi junub karena jimak, kemudian beliau mandi, dan terus berpuasa," (HR Muttafaq Alaih).
Sementara itu dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Ummu Salamah RA juga menyebutkan Rasulullah SAW juga tidak mengqadha atau membayar utang puasa di kemudian hari.
Dengan demikian, mandi junub saat bulan puasa Ramadhan dapat dilakukan pagi hari hingga setelah terbit fajar.
Namun, menyegerakan mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum subuh lebih baik agar dapat melaksanakan sholat Subuh dan ibadah lainnya serta menjalankan ibadah puasa seharian dalam keadaan suci dari hadas besar.
Jika mandi junub telah selesai, maka bisa membaca doa lagi. Doa setelah mandi wajib seperti berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Arab-latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.
Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri.
Demikian niat, doa, dan tata cara mandi junub di bulan puasa Ramadhan untuk diketahui. Semoga bermanfaat.
(yla/fef)