Sholat tarawih adalah sholat sunnah yang dikerjakan malam hari setelah sholat Isya pada bulan Ramadhan. Selain itu, tarawih selalu dilakukan Rasulullah Saw dan tidak pernah ditinggalkan.
Akan tetapi, bagaimana hukumnya bagi seseorang yang puasa tapi tidak sholat tarawih? Apakah puasanya tetap sah atau ada konsekuensi lain?
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sholat tarawih memiliki keutamaan bagi orang yang mengerjakannya dengan niat tulus, sebagaimana dikemukakan dalam hadis berikut.
"Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Siapa saja yang sembahyang malam Ramadhan (tarawih) iman dan ikhlas, maka dosanya yang telah lalu diampuni."(HR Bukhari dan Muslim)
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai hukum tidak sholat tarawih bagi orang yang berpuasa, dirangkum dari berbagai sumber.
Hukum sholat tarawih adalah sunnah bagi muslim laki-laki maupun perempuan. Dikarenakan hukumnya sunnah, maka orang yang puasa Ramadhan tapi tidak sholat tarawih tidak akan berdosa apabila tidak mengerjakannya.
Dilansir dari NU Online, orang yang berpuasa tapi tidak sholat tarawih tetap mendapatkan pahala atas puasanya. Demikian pula tidak batal puasa jika seorang muslim hanya mengerjakan puasa tanpa disertai sholat tarawih.
Orang yang hanya memilih ibadah wajib yaitu puasa Ramadhan tanpa ibadah sunah sembahyang tarawih diperbolehkan, sebagaimana riwayat Muslim berikut ini:
عن أبي عبد الله جابر بن عبد الله الأنصاري رضي الله عنهما أن رجلا سأل رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم فقال: أرأيت إذا صليت المكتوبات وصمت رمضان وأحللت الحلال وحرمت الحرام ولم أزد على ذلك شيئا أدخل الجنة ؟ قال نعم رواه مسلم ومعنى حرمت الحرام: اجتنبته ومعنى أحللت الحلال: فعلته معتقدا حله
Artinya: "Dari Jabir bin Abdullah RA bahwa seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, 'Ya rasul, bagaimana pandanganmu bila aku hanya sembahyang lima waktu, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal, dan mengharamkan yang haram. Aku tidak menambahkan sesuatu selain itu. Apakah aku dapat masuk surga?' 'Ya, (bisa),' jawab Rasulullah Saw. HR Muslim. Pengertian 'mengharamkan yang haram' adalah menjauhinya dan 'menghalalkan yang halal' adalah melakukannya sambil meyakini kehalalannya," (Lihat Al-Imam An-Nawawi, Al-Arba'in An-Nawawiyyah pada hamisy Al-Majalisus Saniyyah, [Semarang, Maktabah Al-Munawwir: tanpa catatan tahun], halaman 60-61).
Meski seorang muslim yang tidak sholat tarawih tidak akan mendapatkan dosa ataupun konsekuensi lainnya, tapi jika memang tidak ada uzur yang menghalangi seperti haid, nifas, sakit keras dan lain-lain, sebaiknya tetap menyempatkan sholat tarawih sedikitnya delapan rakaat.
Syekh Ibnu Athaillah dalam Al-Hikam menerangkan riwayat sebagai berikut: "Sungguh teramat hina adalah ketika kau bebas dari macam-macam kesibukan, lalu kau tidak menghadap kepada-Nya dan ketika sedikit hambatanmu lalu kau tidak berjalan menuju-Nya."
Keutamaan sholat tarawih ini tidak sebatas bisa melipatgandakan pahala saja, melainkan masih ada banyak keutamaan lainnya.
Dirangkum dalam buku 30 Keutamaan Sholat Tarawih (2021) terbitan Pena Kreativa, berikut keutamaan sholat tarawih selama 30 hari.
Itulah penjelasan mengenai hukum bagi orang yang puasa tapi tidak sholat tarawih. Meski hukumnya sunnah, tidak ada salahnya tetap dikerjakan sebagai bentuk menjaga ketaatan pada Allah Swt.
(avd/juh)