Kata-kata bernilai kasar atau tidak sopan ketika diucapkan bukanlah hal menyenangkan untuk didengar. Maka, banyak orang menggunakan kata-kata yang diperhalus supaya tak menyinggung perasaan orang lain.
Kata atau ungkapan yang diperhalus itu termasuk majas eufemisme, lho. Agar lebih jelas, berikut dijelaskan pengertian majas eufemisme lengkap dengan contoh dan maknanya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Buku Ultralengkap Peribahasa Indonesia, Majas, Plus Pantun, Puisi, dan Kata Baku Bahasa Indonesia (2019), eufemisme adalah salah satu gaya bahasa yang mengganti kata-kata dinilai kurang baik dengan padanan yang lebih halus.
Senada, dalam Buku Majas, Idiom, dan Peribahasa Indonesia Superlengkap (2015) disebutkan majas eufemisme adalah ungkapan halus yang menggantikan kata-kata kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan.
Biasanya, ungkapan yang menggunakan eufemisme dianggap lebih sopan, tak menyinggung, bernilai sosial dan kepercayaan.
Dengan kata lain, pengertian eufemisme adalah ungkapan yang lebih halus untuk menggantikan yang kasar atau dianggap merugikan dan tidak menyenangkan.
Penggantian atau penyulihan kata ini dilakukan untuk menunjukkan kesopanan, keakraban, atau kesesuaian dengan kehidupan sosial-budaya penuturnya.
Majas eufemisme ini termasuk dalam jenis majas perbandingan. Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang fungsinya untuk membandingkan atau menyandingkan suatu objek dengan objek lain.
Selain eufemisme, majas perbandingan lainnya yakni majas personifikasi, metafora, metonimia, simile, alegori, sinekdok, dan sebagainya.
Baca juga artikel terkait lainnya:
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini contoh penggunaan majas eufemisme dalam kalimat.
Lihat Juga : |
Demikian ulasan tentang pengertian dan contoh majas eufemisme. Selamat belajar.
(glo/fef)